KANKER GETAH BENING: SAYA TERBEBAS DARI KANKER STADIUM 3B
Januari 2013, saya mengalami seperti flu biasa seperti batuk dan serak. Biasanya serak dan batuk sebentar sudah sembuh, tetapi tidak untuk kali ini. Waktu itu, calon menantu saya seorang dokter memberikan antibiotik, ternyata tidak terjadi perubahan. Lalu diganti dengan antiobiotik yang lainnya, tetap tidak sembuh. Saya dirujuk ke rumah sakit dan saat itu saya periksa di RSU Kebumen. Semua organ-organ tubuh saya dirontgen. Saat itu saluran pernafasan terlihat agak mendung. Saat itu saya merasa sangat sehat dan aktivitas seperti biasa. Tidak merasakan apa-apa namun pada bagian pangkal leher ada benjolan sebesar kacang sebanyak 5 buah. Kemudian, saya diminta untuk biopsi di PKU, tempat saya bekerja. Sadar dari bius, anak-anak di pinggir tempat tidur. Semuanya sedih dan menangis. Saya bingung melihat mereka sedih, dan berpikir ini pasti ada hal yang parah. Anak saya ngomongnya bingung...mereka tidak bilang ke keluarga kalau gawat. Calon menantu mendapat info dari dokter yang melakukan biopsi tentang perkiraan hasil biopsi saya. Biasa jika dibiopsi pecah, berarti kanker ganas. Saat itu pemeriksaan dirujuk ke laborat di Purwokerto, kami nunggu 2 minggu. Hasilnya keluar dan memang kanker getah bening dan ganas. Andi anak kami saat itu juga meminta untuk dibeli madu HDI. Kami berupaya untuk mencari kantor HDI di kota lain karena saat itu di Kebumen belum ada. Saat itu saya rutin mengkonsumsi ROYAL JELLY, BEE PROPOLIS DAN CLOVER HONEY.
Anak-anak sepakat membawa saya ke Jogja, saya bingung ngga sakit koq dibawa ke Jogja. Karena memang anak-anak saya tidak menginginkan saya panik, mereka mengatakan kalau saya butuh istirahat. Di Jogja, anak-anak konsultasi ke dokter ahli dan disarankan untuk melakukan kemoterapi. Sebelum kemo, saya menemui dokter kanker di sana. Dokter mengatakan, “ Kalau tidak kemo, saya angkat tangan. Jika ibu kemo, saya tidak bisa memastikan kesembuhan ibu.”
Kemo mematikan sel kanker tetapi juga melemahkan sel yang sehat. Banyak sekali efek negatif yang terjadi akibat kemo. Pada umumnya teman-teman saya lemas dan tidak berdaya, mual, muntah. Saya habis kemo ya jalan seperti biasa tidak seperti orang sakit. Padahal sekali saya kemo memakan waktu 8 jam dari pk 08.00 – 16.00 jadi obatnya bisa masuk semua 100%. Biasanya orang kemo hanya 2 jam atau 4 jam karena mereka tidak kuat. Rahasianya saya mengkonsumsi ROYAL JELLY LIQUID 2x 1 sendok takar, BEE PROPOLIS 3x1 dan CLOVER HONEY 2x 1 sendok makan.
Saya kemo pertama 2 Maret 2013...tidak terjadi efek kemo, tidak lemas dan tidak mual. Kemo kedua, saya pikir seperti teman-teman lainnya. Ternyata saya seperti biasa-biasa saja layaknya orang sehat. Teman-teman mengatakan...bu Djoko sakit apa? Mengapa kemari? Jalannya cepat dan ngomongnya juga ngga kelihatan sakit. Sampai akhirnya para perawat di sana mengatakan saya bukan kemo tapi darmawisata ke rumah sakit he..he..he.
Setelah kemo 8 kali sebulan kemudian bersih atau negatif, 3 bulan berikutnya saya cek lagi juga bersih. Kemudian saya CT Scan hasilnya juga bersih. Setahun kemudian, saya MRI di RS Panti Rapih karena di Sardjito tidak ada. Selama satu jam MRI, hasilnya negatif. Ketahuan ada saraf saya yang terjepit, saya diberikan obat parasetamol dan diasepam 2x ngantuk dan penghilang nyeri. Ditambah lagi dengan pake korset yang membuat ribet. Saya laporan dokter dari 120 tablet parasetamol dan 120 diasepam yang saya konsumsi hanya 10 tablet saja. Karena ngantukan dan rasanya tidak perlu minum. Saya sendiri tidak merasa sakit. Dan akhirnya dokter setuju untuk saya tidak meneruskan konsumsi obat-obatan hingga hari ini saya merasa sangat sehat. Saya percaya produk HDI telah membantu saya mengatasi saraf yang terjepit juga.Ini adalah tahun ketiga saya dinyatakan bersih dan terbebas dari KANKER GETAH BENING STADIUM 3B. Saya tetap lanjutkan konsumsi produk-produk perlebahan dari HDI. Terima kasih Allah, terima kasih HDI.
Diceritakan oleh Bu Djoko (70 tahun) - KEBUMEN
GO BREAKTHROUGH