BELAJAR DARI SURVIVAL KANKER PAYUDARA
Sekitar tahun 2000 an ada benjolan di payudara sebelah kanan. tapi karena tidak ada keluhan saya periksa dokter dan harus dioperasi namun saya takut saya biarkan saja. Akhirnya keadaan saya semakin parah. Saya diperkenalkan HDI tahun 2002/2003 saya konsumsi Pollenergy, Propolis dan Royal Jelly.
Saya mengkonsumsi sekitar satu sampai dua tahun (1-2 tahun) agak rutin kemudian berhenti dikarenakan dokter yang saya kunjungi mengatakan untuk berobat secara medis saja. Akhirnya saya berhenti konsumsi produk HDI.
Pada tahun 2012 saya periksa lagi ternyata kanker payudara yang saya derita sudah menjadi kanker Stadium 3B, saya akhirnya memutuskan untuk mengkonsumsi Propoelix Plus. Selain menggunakan produk HDI tentunya tanpa meninggalkan terapi medis yaitu radiasi dan kemoterapi.
18 September saya masuk rumah sakit Cipto untuk mempersiapkan kemo yang pertama. Tapi malamnya, saya mendapatkan kabar bahwa suami mengalami serangan stroke. Saat itu saya sudah siap untuk proses kemo, saya telah dinfus. Saya nekat minta ijin dan akhirnya saya diijinkan untuk menengok suami yang dalam keadaan koma. Saya berangkat sendiri dan setir mobil sendiri ke RS tempat suami saya dirawat. Saat itu pk 01.00 malam dan suami saya akhirnya dipanggil Tuhan pk 03.00 dini hari. Dokter merawat saya menelpon agar menunda proses kemo tapi saya putuskan untuk berjuang melawan kanker yang bersarang di tubuh saya. Setelah selesai pemakaman, saya bertekad untuk tetap kemo (tepatnya tgl 19 September 2012).
Biasanya orang kemo akan merasakan hal yang sangat tidak nyaman seperti badan lemas, mual, rambut rontok, kulit menghitam, tubuh terasa nyeri dll. Namun saya bersyukur dengan konsumsi produk HDI membuat tubuh saya tetap sehat setelah proses kemo terjadi. Saya menjalani proses kemo sebanyak 22 kali dan 30 kali radiasi. Dan dinyatakan bersih serta terbebas dari kanker payudara.
Daya tahan tubuh baik. Aktivitas sehari-hari bagus. Saya bawa mobil sendiri. Di Jakarta di kemoterapi diopname rumah sakit saya bawa mobil sendiri, pulang bawa mobil sendiri. Padahal banyak pasien yang kemoterapi mengalami penjalaran atau ada efek samping ke ginjal dan getah bening. Bahkan sudah ada 4 orang yang meninggal.
Saat ini sudah lewat 3 tahun. Saya yakin ini bisa terjadi selain atas izin Tuhan karena saya mengkonsumsi produk HDI saat proses kemoterapi, aktivitas saya normal dan hasil pemeriksaan sama sekali tidak ada komplikasi.
Terima kasih Tuhan, Terima kasih HDI
(Diceritakan oleh Ibu Hanifa atau Maria Hyacinta D. Damapolii - JAKARTA SELATAN)
GO BREAKTHROUGH