DIABETES: AKHIRNYA KAKIKU TERSELAMATKAN
Ibu saya Sobah Ali Mans Meryur usia 56 tahun menderita diabetes sejak tahun 2013. Diabet yang diderita oleh beliau bukanlah keturunan dari orang tuanya. Kebiasaan hiduplah yang menghantarkan beliau sampai pada penyakitnya. Sebagai penggemar durian, sekali makan durian bisa 2-3 buah durian dan beliau juga penggemar minuman manis.
Kejadian bermula Agustus 2015, terjadi luka di jempol kaki kiri yang sangat sepele. Luka timbul dikarenakan terbentur sesuatu. Hanya kecil, luka biasa, tidak mengelupas. Beberapa hari setelah itu luka menjadi menggelembung atau menebal. Sama sekali tidak menyangka bisa membesar dan menjadi parah. Kami ajak cek up ke dokter tetapi beliau tidak berkenan. Alasannya, dulu pernah luka jempol sebelah tetapi tidak menjadi masalah. Oleh beliau diberikan salep karena merasa hanya luka yang kecil saja.
Yang terjadi, luka tengahnya kering tetapi sebelah-sebelah luka menjadi merah muda. Setelah empat hari, tidak terjadi perubahan. Pada hari kelima karena masih merah seperti sebelumnya, akhirnya disiram dengan alkohol dengan tujuan agar kering. Keesokan harinya, sepertinya kering dan sembuh.
Hari ketujuh, jempol dari berwarna merah muda menjadi biru. Karena terjadi perubahan yang demikian akhirnya diputuskan ke puskesmas menggunakan BPJS. Orang tua saya divonis alergi biasa dan diberikan obat alergi. Hari ke-8, lukanya menjadi bengkak dan menghitam. Bagian yang menebal menjadi berwarna kuning pucat seperti kelihatan bernanah.
Setelah mendapat informasi dari keluarga dimana dokter yang bagus, kami memutuskan ke dokter Moenik Badiyah. Ketika diperiksa, tanpa disentuh langsung divonis diabetes dan gangren. Diberikan obat medis dan merasa nyaman meski kondisi luka. Setelah 3 hari kemudian, jempol kaki menjadi lebih bengkak. Balik ke dokter dan oleh dr. Moniek dikupas kulitnya. Ternyata pas disobek banjir keluar nanah diameter 2 cm. dibersihkan dan setelah itu diberikan obat khusus(bom istilahmnya) sebelum pulang dicek lagi apakah sudah merambat ternyata yang tadi sudah keluar nanah merambat ke ujung jari bagian depan. Masih putih belum keluar nanah…diberikan obat dan pulang. Keesokan harinya disemprot H202 setiap 2 jam sekali. Tetapi saat di rumah pemberiannya dilakukan 15 menit sekali karena keluar nanah terus menurus dan tidak ada darahnya. Jempol menjadi biru. Keesokan harinya kembali ke dokter. Rasa nyeri masih tidak hilang. Saat dicek oleh dokter ternyata kuku sudah hitam. Disemprot hingga bersih, diobati dan diberikan resep dan besok diminta kembali selama 3 hari berturut-turut.
Terakhir kukunya lepas dan ternyata dibawah kuku adalah nanah semua. Nanah dari bawah jempol sudah menyebar ke atas bagian punggung kaki sebesar diameter 6 cm dalam 1 cm. Ruas tulang pertama jempol lepas dan tidak bisa diselamatkan lagi. Akhirnya, bagian kulit punggung kaki digunting, seketika itu juga nanahnya meluber kemana-mana. Dibersihkan dan melalui berbagai perawatan seperti basanya. Saat itu barulah kami disarankan menggunakan Aloe Propolis Cream dan resep dari dari dokter lainnya.
Setelah beberapa hari menggunakan Aloe Propolis Cream (APC), luka mengering. Tumbuh jaringan baru, dagingnya menjadi tumbuh berwarna keputihan. 2 bulan pemakaian luka menutup. Dari berwarna putih kemudian menjadi merah muda. Karena terbiasa minum obat-obat diabetes, fisik ibu menjadi lemas, tidak bertenaga dan loyo. Dokter menyarankan konsumsi Bee Propolis 2x1. Setelah diminumkan, kondisi fisiknya langsung segar dan sangat terasa hasilnya. Efek obat yang berupa gatal-gatal, pinggang sakit, lemas menjadi hilang. Setelah Rutin menggunakan APC, diatas jaringan baru tumbuh kulit tipis. Jaringan baru/ daging mulai meninggi dan naik ke atas. Kondisi sekarang sudah tidak ada lubang lagi.
Untunglah kami bertemu dengan HDI sehingga ibu tidak perlu sampai kehilangan jempolnya. Sebelumnya gula darah ibu sempat mencapai 650. Sekarang gula darah menjadi berkisar 220 saja. Dan yang paling penting, ibu sudah tidak menderita lagi seperti dahulu. Sudah bisa melakukan aktifitas seperti biasa. Terima kasih Allah, terima kasih HDI. (Diceritakan oleh Hirzi- Surabaya)
GO BREAKTHROUH