KANKER LIMPA
Nama : Michael Phang, Jakarta
Usia : 14 Tahun
Produk yang digunakan :
- HDI Clover Honey
- HDI Pollenergy 520
- HDI Bee Propolis Tablet
- HDI Royale Jelly Liquid
Anak kami semenjak SD sering sakit terutama jika makan gorengan, hidungnya jika dikorek sedikit saja sering mimisan dan di lehernya ada beberapa benjolan. Awalnya kami anggap itu biasa saja karena setelah dibawa ke RS Gleneagles dan ditangani oleh dr. Marseno, dokter spesialis anak, hasilnya dinyatakan bahwa anak kami sehat dan benjolan yang ada di leher tidak akan mengganggu dan mungkin setelah dewasa akan hilang sendiri. Anak kami sempat dirontgen dan dimantuk, hasilnya negative. Pada usia kira-kira 11 tahun, kami coba bawa anak kami ke dokter spesialis bedah di RS Pluit, dr. Berlian, dan sempat diopsi jaringan di leher, dan hasil patologi dari laboratorium menyimpulkan anak kami mengalami radang kelenjar menahun. Setelah diberi antibiotik kelenjar di leher anak kami sempat hilang, kurang lebih satu tahun, setelah itu muncul lagi.
Puncaknya gangguan pada anak kami pada 18 Februari 2008, badan panas dingin, tidak nafsu makan, dan setelah diadakan pemeriksaan darah dengan hasil Hb 10.50 g/gl, trombosit 39,100/mm3, lekosit 2,270/mm3. Setelah itu saya coba konsultasi dengan dokter konsultan HDI, beliau juga kaget melihat hasil tersebut diatas, anak kami disarankan untuk mengonsumsi HDI Propolis tablet, HDI Pollenergy 520, HDI Clover Honey dan HDI Royale Jelly Liquid. Panik dengan kondisi tersebut kami coba menghubungi beberapa dokter, dan mereka menganjurkan kami untuk menghubungi dokter spesialis hematologi. Umumnya dokter yang kami hubungi curiga anak kami penyakitnya mengarah ke penyakit leukemia.
Pada tanggal 21 Februari 2008 kami coba bawa anak kami konsultasi dengan dr. Bulan Ginting, Sp.A dan hematologi di RS Pluit Jakarta dan dr. Bulan juga curiga bahwa anak kami mengidap penyakit leukemia, lalu pada hari itu juga anak kami diminta untuk periksa darah dan BMP, pengambilan sum-sum belakang untuk memastikan apakah anak kami terserang leukemia atau tidak. Setelah tiga hari mengonsumsi produk HDI sesuai anjuran, maka dari hasil pemeriksaan darah pada tanggal 21 Februari 2008, diketahui bahwa Hb-nya naik menjadi 10.70 g/gl, trombosit 58/mm3, lekosit 2.30/mm3.
Kurang puas dengan dokter di Pluit pada tanggal 24 Februari 2008 kami coba mencari dokter lain, yaitu dr. Bondan Lukito Sp.A dan hematologi dari RS Pantai Indah kapuk. Di rumah sakit ini, di dapat hasil peningkatan untuk pemeriksaan atas Hb 11.1 g/gl, trombosit 158/mm3 dan lekosit 4.04/mm3.
Sebelumnya kami juga mengadakan pemeriksaan USG, hasilnya terlihat perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah mengonsumsi produk HDI. Pada tanggal 21 Februari 2008, hasil USG menunjukkan splenomegali/S4, dengan beberapa lesi hipotekik yang tidak jelas veskularisasinya, curiga nekrosis dan curiga pembesaran 4bh kelenjar getah bening para aorta yang tersebar 16 cm membulat, curiga asites perivesical (minimal).
Tanggal 3 Maret 2008 setelah mengonsumsi produk HDI, didapat kesimpulan bahwa ada sedikit perbaikan disbanding sebelumya yaitu lien ukuran sedikit mengecil, ginjal kiri sedikit mengecil, tidak nampak arsites, kelenjar getah bening sedikit mengecil, splenomegali/S4, dengan beberapa lesi hipotekik yang tidak jelas veskularisasinya, curiga nekrosis dan curiga pembesaran 3bh kelenjar getah bening, yang tersebar 15 x 11 cm.
Satu bulan kemudian, pada tanggal 7 April 2008 dengan tetap mengonsumsi produk HDI, kembali di USG dengan hasil lien ukuran mengecil, ginjal kiri mengecil tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening pada aorta, tidak tampak asites Splenomegali S1-2, tidak Nampak lesi hipotekik yang mencurigakan, ginjal kanan kesan normal, ginjal kiri-kanan tidak tampak benjolan/batu.
Karena kami merasa prosedur dan pemeriksaan yang bertle-tele, akhirnya kami bawa anak kami ke Malaysia tepatnya di RS Mahkota di Malaka. Dari hasil pemeriksaan ulang, Laboratory Report dan Histopatologi Report anak kami divonis menderita penyakit Hodgkin’s Lymphoma (kanker Limpa) dan cenderung mengarah ke hyperslenis dan posisi stadiumnya telah mencapai posisi stadium 3B. Menurut dokter tidak ada cara lain, pengobatannya adalah dengan cara kemoterapi 12 kali.
Selama anak kami dikemoterapi, kami tetap memberikan produk HDI seperti yang dianjurkan oleh dokter HDI. Kadang-kadang setelah kemo darah putihnya (lekosit) hanya tinggal 0.6 (600/mm), minimum 5000-10000. Herannya anak kami tidak pernah tertular sakit flu maupun batuk walaupun ada orang sakit didekatnya.
Setelah selesai kemoterapi, menurut dokter, penyakit anak kami masih belum tuntas, masih sisa kira-kira 50% (S2) dan tim dokter menganjurkan anak kami agar dioperasi atau disinar. Kedua anjuran tersebut tidak kami setujui. Di lain pihak kami tetap memberikan produk HDI. Satu bulan kemudian kami periksa kembali darah anak kami dan hasilnya benar-benar menakjubkan. Kesehatan anak kami semakin membaik.
Tanggal 23 Oktober 2008, nilai Hb-nya 11, lekosit 5.7, trombosit 8.9, LDH (penanda tumor masih aktif/tidak) 603.
Tanggal 25 November 2008, Hb-nya 13.5, lekosit 5.230, trombosit 108.000, LDH 327.
Tanggal 27 Januari 2009 nilai Hb-nya 16.00, lekosit 7.920, trombosit 131.000, LDH 401.50
Tanggal 28 Februari 2009 nilai Hb-nya menunjukkan 14.9, lekosit 6.650, trombosit 141.000, LDH 395.00
Tanggal 11 Mei 2009, didapat nilai Hb-nya 16.50, lekosit 7.550, trombosit 149.000 dan LDH 320.00.
Setelah melihat hasil tersebut, dokter yang semula menganjurkan kepada kami agar dioperasi atau disinar, kini sama sekali tidak menganjurkan kami untuk dioperasi atau disinar lagi. Dan dokter mengatakan bahwa tumornya sudah tidak aktif lagi. Setelah pemeriksaan darah tanggal 27 Januari 2009 menurut dokter posisi limpa anak kami sudah berubah menjadi S1. Setelah pemeriksaan tanggal 28 Februari 2009 menurut dokter benjolan pada anak kami sudah tidak teraba lagi. Sampai saat ini anak kami masih tetap mengonsumsi produk HDI seperti yang dianjurkan oleh dokter HDI.
*Testimoni diceritakan oleh Tadius Dihdus, orangtua penderita. Diambil dari Bukti Kehebatan Produk Perlebahan.
GO BREAKTHROUGH