RAHASIA BAHAGIA
Alkisah, ada seorang pemuda mencari-cari rahasia Hidup Bahagia. Awalnya dia percaya, jika bisa meraih apa yang diinginkan, dia pasti bahagia. Tapi kenyataannya tidak. Akhirnya dia pergi ke seorang pertapa yang bijak untuk mendapatkan jawabannya.
Melalui perjalanan panjang, sampailah dia ke rumah sang pertapa dan segera bertanya, “Paman petapa yang bijak, tolong berikan pencerahan padaku, bagaimana aku bisa menjadi bahagia?”
“Kamu ingin bahagia? Baik. Cobalah duduk di bawah pohon itu dan bernafaslah!” kata sang petapa dengan tegas.
“Lalu apa yang harus kulakukan saat duduk dan bernafas?” tanya si pemuda.
“Tidak ada. Cukup duduk dan perhatikan nafasmu dengan baik, sadari setiap saat bahwa kamu sedang hidup dan bernafas,” tandas sang pertapa. Walaupun ada keraguan, si pemuda mencoba melakukan apa yang diminta petapa, duduk di bawah pohon rindang dan bernafas.
Hari demi hari pun berlalu. Setelah 3 hari, si pemuda akhirnya tak tahan dan menghadap ke pertapa. “Paman, saya sudah duduk dan mengamati nafas selama 3 hari ini tanpa tahu apa maksudnya. Apakah Anda lupa saya datang ke sini untuk mendapatkan rahasia kebahagiaan darimu? Tapi yang saya dapat hanya duduk dan bernafas. Ini hanya buang-buang waktu saja.”
Petapa tersenyum dan berkata, “Jujur, sebenarnya paman tidak bisa mengajarimu untuk meraih kebahagiaan.”
Si pemuda dengan jengkel bertanya, “Kenapa tidak bisa?”
“Karena paman tidak bisa membantumu menemukan apa yang sudah kamu miliki,” kata petapa. “Coba jawab apa yang sudah kamu lakukan selama 5 hari ini?”
Pemuda itu menjawab, “Duduk dan bernafas.”
“Apakah ada yang mengajarimu cara bernafas?” tanya petapa.
“Tentu saja tidak,” balas pemuda itu. “Bernafas tak perlu diajarkan. Semua orang yang masih hidup bisa melakukannya sendiri.”
“Nah, bahagia sama seperti bernafas, tidak perlu diajarkan, tapi hanya perlu dibiasakan dengan landasan cara berpikir yang benar dan bijak.”
Si pemuda mengernyitkan kening berusaha mencerna.
Sang petapa pun melanjutkan, “Kebahagiaan itu ada di rasa bersyukur karena kita hidup dan bernafas. Dan bukankah kita semua sudah memilikinya sejak kecil? Hanya saja, setelah dewasa, kita membiarkan dunia luar menentukan apakah kita itu bahagia atau tidak. Ketika orang lain mengungkapkan kesalahanmu, kamu tidak bahagia. Ketika sesuatu mengecewakanmu atau tidak sesuai dengan seleramu, kamu tidak bahagia. Ketika seseorang tidak peduli denganmu, kamu tidak bahagia. Dan banyak lagi hal lain yang membuat kamu tidak bahagia. Jadi, selama ini kamu telah menyerahkan kunci kebahagiaan ke dunia luar. Makanya dunia luar terlihat seperti mempermainkan kamu.”
Ketika terjadi sesuatu yang buruk, apakah kita akan berhenti bernafas? Tentu tidak. Begitu pula dengan kebahagiaan. Ketika terjadi sesuatu yang buruk, kita takkan berhenti untuk menjadi orang yang bahagia jika kita tidak membiarkan itu terjadi. Karena bahagia sesungguhnya ada di rasa syukur yang mampu dipertahankan karena kita masih diberi kesempatan bernafas, hidup. Dan menikmati setiap naik turunnya gelombang kehidupan. PROAKTIF, bukan menjadi korban dan bukan merasa dikorbankan tetapi bagaimana menciptakan sesuatu. Sesuatu yang selalu membuat energi dan karya-karya menjadi nyata dan mengarah pada pencapaian cita-cita hidup. Tentunya, semua membutuhkan asupan dan nutrisi yang cukup sehingga dapat menunjang semua aktifitas kita dalam berkarya. Suplemen nutrisi apakah itu?Yukk Klik Di sini! Mari selalu mensyukuri apa yang telah kita punya, agar kita senantiasa damai dan berbahagia.
SUDAHKAH ANDA MERASA BAHAGIA SEKARANG INI? JIKA BELUM, TERSENYUMLAH DAN SADARI BETAPA BERUNTUNGNYA ANDA MASIH BISA TERSENYUM DAN BERNAFAS!
GO BREAKTHROUGH