HEPATITIS A, B, C, D, & E
HEPATITIS A
Hepatitis A adalah peradangan organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A. Infeksi yang akan mengganggu kerja organ hati ini dapat menular dengan mudah, melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus.
Faktor Penyebab Hepatitis A
- Sanitasi yang buruk.
- Kontak langsung dengan pengidap.
- Berbagi jarum suntik.
- Berhubungan seks dengan pengidap, terutama seks anal.
- Pria yang berhubungan seks dengan sesama pria.
- Bekerja di area yang berhubungan dengan kotoran, misalnya selokan.
Gejala Hepatitis A
Gejala hepatitis A muncul beberapa minggu setelah penderita tertular virus tersebut. Gejala yang paling disadari oleh penderita hepatitis A adalah perubahan warna mata dan kulit menjadi kuning. Tetapi sebelum timbulnya penyakit kuning, penderita dapat mengalami:
- Demam
- Lemas
- Mual dan muntah
- Warna urine menjadi gelap
- Warna tinja menjadi pucat
HEPATITIS B
Hepatitis B adalah peradangan organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B.
Virus ini dapat menular melalui hubungan seksual atau berbagi jarum suntik.
Gejala Hepatitis B
- Ruam
- Nyeri sendi
- Lemah
- Kuning
- Feses berwarna pucat seperti dempul.
- Warna urin gelap seperti teh.
- Gatal-gatal.
- Hilang nafsu makan.
- Mual.
- Muntah.
- Demam ringan.
- Nyeri perut.
- Pembuluh darah terlihat seperti laba-laba pada kulit (spider angioma).
Faktor Risiko Hepatitis B
- Melakukan hubungan intim tidak aman dengan berganti-ganti pasangan atau dengan seseorang yang mengidap hepatitis B.
- Menggunakan 1 jarum yang sama saat injeksi obat.
- Melakukan hubungan intim dengan sesama pria.
- Tinggal dengan pengidap hepatitis B kronik
- Bayi yang dilahirkan oleh ibu pengidap hepatitis B
- Bekerja pada area yang terpapar dengan darah manusia, misalnya tenaga kesehatan.
- Bepergian ke daerah yang tinggi akan infeksi HBV seperti Afrika, Asia Tengah dan Asia Tenggara serta Eropa Timur.
HEPATITIS C
Hepatitis C adalah peradangan pada organ hati akibat infeksi virus hepatisis C.
Sebagian penderita hepatitis C dapat mengalami penyakit liver kronis,
hingga mengalami kanker hati.
Penyebab utama dari penyebaran virus hepatitis C :
- Menggunakan jarum suntik bekas pakai.
- Berhubungan seks tanpa kondom dengan penderita hepatitis C.
- Mendapat tranfusi darah dari penderita.
- Menjalani prosedur medis dengan peralatan yang tidak steril
Penularan Hepatitis C lebih mudah terjadi apabila seseorang memiliki faktor risiko:
- Memiliki pasangan seksual penderita hepatitis C.
- Melakukan tato atau tindik dengan peralatan yang tidak steril.
- Merupakan anak yang terlahir dari ibu yang menderita hepatitis C.
- Menyalahgunakan NAPZA suntik dan berbagi jarum suntik.
- Merupakan penderita infeksi HIV.
- Penderita gagal ginjal yang melakukan cuci darah jangka panjang.
- Bekerja sebagai petugas medis.
HEPATITIS D
Hepatitis D adalah jenis hepatitis yang tidak biasa.
Hal ini karena infeksi virus ini hanya bisa terjadi jika seseorang sudah terinfeksi
hepatitis B sebelumnya. Hepatitis D dapat bersifat akut maupun kronis.
Gejala Hepatitis D
- Kulit dan bagian putih mata menjadi kuning (jaundice)
- Nyeri sendi
- Nyeri perut
- Mual dan muntah
- Nafsu makan menurun
- Warna urine menjadi lebih gelap
- Warna feses menjadi lebih cerah
- Kelelahan yang tidak diketahui sebabnya
Risiko terjadinya hepatitis D akan meningkat karena beberapa kondisi berikut :
- Menderita hepatitis B (termasuk carrier atau pembawa)
- Melakukan hubungan seks sesama jenis, terutama pada pria
- Tinggal bersama penderita atau di area wabah hepatitis D
- Sering menerima tranfusi darah, terutama bila darah yang didonorkan tidak melalui pemeriksaan ketat atau alat yang digunakan tidak bersih
- Menggunakan jarum suntik bekas penderita hepatitis D, yang biasanya terjadi pada pengguna NAPZA suntik
HEPATITIS E
Penyakit ini adalah infeksi hati akut berpotensi serius yang disebabkan oleh virus HEV. Berbeda dengan jenis hepatitis lain, penyebaran virus hepatitis E terjadi saat seseorang mengonsumsi air atau yang terkontaminasi virus HEV.
Faktor Risiko Hepatitis E
- Kebersihan pribadi yang buruk.
- Virus hepatitis E masuk ke feses ketika BAB.
- Berhubungan intim tanpa menggunakan kondom dan berganti-ganti pasangan.
- Tinggal dengan seseorang yang mengidap infeksi HEV kronis.
- Bepergian ke wilayah dengan tingkat infeksi HEV yang tinggi.
Gejala Hepatitis E
Pada umumnya, gejala HEV muncul sekitar 2–7 minggu setelah terpapar virus, dan biasanya berlangsung selama sekitar 2 bulan. Berikut ini gejala umum hepatitis E:
- Menguningnya warna kulit dan mata.
- Urine berwarna gelap seperti teh.
- Nyeri sendi dan perut.
- Hilang nafsu makan.
- Pembengkakan hati.
- Gagal hati akut.
- Mual dan muntah.
- Sering merasa lelah.
- Demam.
Yuk segera atasi dan cegah dengan produk-produk perlebahan ini :
- Clover Honey : 2 x 1 sdm
- Royal Jelly Liquid : 2 x 1 sdt
- Bee Propolis : 3 x 1 tab
- Pollenergy : 1 x 1 tab