Penyakit

Home / Penyakit

KISTA OVARIUM

Ovarium atau sel telur pada wanita berada pada bagian dalam di kiri dan kanan pinggul. Terkadang, pada ovarium dapat terbentuk kantung berisi cairan yang disebut dengan kista, bisa terjadi pada kedua ovarium ataupun salah satu sisi. Sebenarnya sebagian besar wanita memiliki kista setidaknya satu kista selama hidupnya. Dalam kebanyakan kasus, kista tidak terasa sakit dan tidak menimbulkan masalah apapun. Namun jika ukuran kista lebih dari 5 cm bisa mengakibatkan pendarahan dan rasa nyeri. Kista dapat terjadi di segala usia, namun kebanyakan pada usia reproduktif.

 

Kista ada dua macam yaitu kista fungsional dan kista patologis:

1. Kista fungsional muncul sebagai bagian dari siklus menstruasi. Kista yang paling umum terjadi, cepat hilang dan tidak berbahaya. Kista fungsional bisa terbagi menjadi dua jenis yaitu kista folikel dan kista luteum.

  • Kista folikel adalah jenis kista ovarium yang paling sering terjadi. Setiap bulan, ovarium seorang wanita akan melepaskan telur yang bergerak ke tuba falopi kemudian menuju rahim (uterus), untuk dapat dibuahi oleh sperma pria. Hal ini terjadi melalui mekanisme sebagai berikut:

Dalam ovarium terdapat banyak sekali calon telur yang berupa kantung-kantung yang berisi telur yang belum matang dan disebut sebagai folikel. Folikel berisi cairan yang melindungi telur sampai matang yang pada akhirnya akan pecah dan melepaskan telur (ovulasi). Namun, terkadang folikel tidak melepaskan telur, atau tidak menumpahkan cairan dan menyusut setelah telur dilepaskan. Jika hal ini terjadi, folikel bisa tumbuh menjadi lebih besar karena cairan didalamnya semakin banyak. Nah, Folikel yang berisi cairan ini menjadi kista ovarium jenis folikel. Kista folikel ini tidak berbahaya dan sering menghilang tanpa pengobatan setelah beberapa minggu.

  • Kista luteal lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan kista folikel. Kista luteal terjadi ketika sisa jaringan folikel setelah melepaskan telur (korpus luteum) diisi dengan darah. Kista ini biasanya menghilang sendiri setelah beberapa bulan, tetapi mereka terkadang bisa pecah (meledak), menyebabkan perdarahan internal dan nyeri mendadak.

2. Kista patologis adalah kista yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi dan muncul akibat adanya pertumbuhan sel yang tidak normal. Sebagian kecil kista ini bisa bersifat kanker. Ada dua jenis kista patologis yaitu kista dermoid, merupakan jenis kista patologis yang paling sering terjadi pada wanita di bawah usia 40 tahun. Sedangkan pada wanita di atas 40 tahun, yang sering terjadi adalah kista denoma.

  • Kista dermoid berkembang dari sel-sel yang digunakan untuk membuat telur. Sebagaimana telur memiliki kemampuan untuk menciptakan berbagai jenis sel, begitu juga dengan kista dermoid, sehingga dapat terdiri dari berbagai jenis jaringan manusia, termasuk darah, lemak, tulang dan rambut. Kista dermoid memiliki potensi untuk tumbuh sangat besar, terkadang besarnya  hingga mencapai 15 cm (6 inci). Namun demikian bukanlah bentuk kista yang ganas, tapi hampir selalu memerlukan tindakan operasi atau pembedahan sebagai terapinya.
  • Kista denoma berkembang dari sel-sel yang melapisi bagian luar ovarium, memiliki dua jenis utama kista denoma serosa  dan kista denoma musinosa. Kista denoma serosa biasanya tidak tumbuh sampai besar tetapi dapat menimbulkan gejala jika  pecah. Sebaliknya, kista denoma musinosa dapat tumbuh sangat besar (sampai 30 cm, atau 12 inci), mengisi bagian dalam perut dan dapat menekan organ-organ dalam lainnya seperti kandung kemih dan usus. Oleh karena itu dapat menyebabkan gejala berupa gangguan pencernaan dan sering buang air kecil (sebentar-sebentar kebelet). Kista denoma musinosa yang  besar juga berisiko untuk pecah atau memblokir suplai darah ke ovarium, yang dikenal sebagai torsi. Seperti kista dermoid, kista denoma musinous dapat menimbulkan kanker.

Testimonial :

GO BREAKTHROUGH

Learn More

If you can think of anything we missed, let us know by sending your mail to :
careonline@breakthrough-generation.com
or
superb.breakthrough@gmail.com