LUPUS
Lupus adalah suatu penyakit yang kelebihan kekebalan tubuh atau sering disebut autoimune. Penyakit lupus adalah kebalikan dari penyakit HIV/AIDS dimana penyakit ini kekurangan kekebalan tubuh atau bahkan tidak punya kekebalan tubuh. Penyakit lupus merupakan penyakit yang membahayakan. Di dunia penderita lupus mencapai 5 juta orang bahkan lebih dari 100 ribu kasus yang terjadi dalam setahun. Lupus akan sama bahayanya dengan penyakit jantung,kanker dan AIDS yang bisa mematikan.
Penyakit Lupus secara umum merupakan kelainan yang bersifat kronik pada masalah imunitas tubuh. Manusia memiliki sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk menyerang benda asing, virus, bakteri atau kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Tetapi, pada penderita penyakit Lupus, sistem kekebalan yang harusnya berfungsi sebagai pelindung tubuh mengalami kelainan. Tubuh tidak dapat membedakan antara benda asing yang harus dimusnahkan dengan jaringan tubuh sendiri yang bermanfaat untuk kelangsungan hidup.
Akibatnya, yang diserang adalah jaringan tubuh sendiri dan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh seperti pada paru-paru, darah, kulit, ginjal, otak, jantung, dan lainnya. Kerusakan pada organ tubuh vital selanjutnya menyebabkan penderita Lupus yang disebut Odapus semakin lemah dan sakit.
Penyakit lupus bukan merupakan penyakit menular sehingga tidak perlu cemas apabila berdekatan dengan penderita penyakit lupus. Dalam penanganan penyakit lupus berbeda-beda, hal ini dikarenakan setiap penderita lupus mengalami kondisi yang berbeda, pemberian obat dan penanganan medis lainnya akan disesuaikan dengan gejala yang dirasa oleh penderita sehingga dapat meminimalisir terganggunya kesehatan lain.
Penyakit lupus atau penyakit yang lebih sering dikenal dengan penyakit seribu wajah. Penyakit lupus seringkali dihubungkan dengan penyakit seribu wajah karena penyakit ini memiliki gejala yang sama dengan jenis penyakit lain yang berhubungan dengan organ yang diserang. Misalnya ketika menyerang jantung maka gejalanya mirip dengan penyakit jantung. Inilah pentingnya pemeriksaan kesehatan dan konsultasi mengenai gejala yang dialami oleh penderita.
Jenis Penyakit Lupus
Penyakit lupus yang dibiarkan akan menyebabkan masalah berat meskipun memiliki gejala yang tampaknya ringan, penyakit ini merupakan penyakit yang memerlukan monitoring dan perawatan konstan. Beberapa jenis penyakit Lupus ada yang berbahaya dan ada juga yang kurang berbahaya. Tidak semua penyakit Lupus menyerang organ vital. Ada juga yang hanya menyerang jaringan kulit. Berikut ini beberapa jenis penyakit Lupus.
1. Systemic Lupus Erythematosus atau SLE
Jenis penyakit lupus yang sering terjadi pada penderita, persentasenya sampai 70% penderita lupus mengidap jenis lupus Systemic Lupus Erythematosus. SLE dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai Lupus Eritematosus Sistemik (LES). Penyakit ini sangat berbahaya karena menyerang organ dalam tubuh yang vital.
Kondisi penyakit lupus ini dapat mengalami kondisi yang berat dan ringan sehingga dapat mempegaruhi berbagai bagian tubuh. Gejala umum dari jenis penyakit ini adalah mengalami kelelahan, rambut rontok, kepekaan terhadap sinar matahari, bengkak dan juga nyeri sendi. Adapun secara umum diagnosis lupus didasari karena kombinasi hasil laboratorium dan gejala fisik.
2. Cutaneus lupus erytematosus
Merupakan terbatas pada kulit ataupun terlihat sama dengan kondisi yang mengalami jenis lupus SLE. Cutaneous yang berarti kulit adalah gejala pada ruam, rambut rontok, bisul, vaskulitas dan fotosensitivitas. Ahli media akan menghapus potongan kecil dari ruam untuk diamati dibawah mikroskop untuk mengetahui lupus kulit dan bentuk yang terjadi pada penderita karena lupus kulit memiliki dua jenis yaitu jenis diskoid dan cutaneus. Perbedaannya, lupus tipe Cutaneous Lupus ini ada yang dapat menyebabkan bekas luka (Discoid Lupus Erythematosus / DLE) atau tak ada luka (Cutaneous Lupus Erythematosus / CLE).
Pada penyakit lupus Discoid Lupus Erythematosus (DLE) yang mempengaruhi kulit dimana ruam yang yang terjadi berwarna merah dan mengangkat menjadi bersisik dan berubah warna menjadi kecoklatan. Jika Anda memiliki DLE, ada kemungkinan kecil bahwa Anda nanti akan mendapatkan SLE. Saat ini tidak ada cara untuk mengetahui apakah seseorang dengan DLE akan mendapatkan SLE.
Sedangkan pada penyakit Cutaneus Lupus Erythematosus dapat terbatas kulit pada mereka yang menderita jenis lupus SLE. Gejala dapat berupa ruam, rambut rontok, bisul dan pembengkakan pembuluh darah.
3. Drug Induced Lupus
Jenis penyakit lupus yang disebabkan karena obat-obatan. Gejala lupus seperti lupus sistematik dimana jarang mempengaruhi organ utama. Gejala yang dapat dirasakan adalah nyeri pada bagian sendi, bagian otot dan juga mengalami demam ringan. Pada sebagain besar akan sendirinya sembuh dengan menggunakan obat akan tetapi tidak semua dapat mengambil jenis obat yang sama. Pemeriksaan dokter sangat penting dilakukan untuk mendapatkan drug induced lupus.
4. Neonatal Lupus
Jenis penyakit lupus yang langka yang terjadi pada bayi yang disebabkan oleh antibodi ibu. Antibodi ini dapat ditemukan pada penderita ibu yang mengidap lupus. Akan tetapi kondisi ini dapat pula dialami oleh bayi dari ibu yang tidak menderita penyakit lupus. Pada saat lahir bayi yang mengalami neonatal lupus memiliki ruam kulit, mengalami masalah hati dan juga mengalami volume sel darah merah yang rendah.
Bayi yang mengalami gangguan kesehatan neonatal lupus seringkali gejala hilang sama sekali setelah beberapa bulan dan tidak memiliki kondisi yang akan terjangkit kasus yang sama. Bayi dengan penyakit lupus neonatal dapat memiliki cacat jantung yang jarang meskipun harus diwaspadai karena akan mengidap penyakit jantung yang serius. Bahkan dapat terjadi pada bayi yang lahir dari ibu yang sehat.
GEJALA DAN DETEKSI LUPUS
Penyakit lupus muncul bahkan tanpa memberikan tanda atau gejala yang khas. Penyakit lupus merupakan penyakit yang memiliki gejala menyerang dengan tiba-tiba dan dapat berkembang dari ringan hingga kondiri parah. Bahkan penyakit lupus dapat bersifat sementara ataupun permanen. Penyakit lupus yang dikategorikan episodik adalah dengan memiliki tanda dan gejala yang semakin memburuk dan sementara kemudian menghilang bahkan membaik untuk satu waktu.
Adapun beberapa gejala yang muncul dan hilang pada penderita lupus adalah mengalami lelah, demam, mengalami kenaikan berat badan yang naik ataupun bahkan mudah turun. Selain itu kondisi yang sering ditemukan pada penderita lupus adalah ruam yang berbentuk kupu-kupu pada bagian wajah. Selain itu luka pada kulit yang akan timbul atau parah yang terkena sinar matahari,
Bercak dapat pula terjadi pada tubuh. Dalam tahap lanjut, penyakit ini dapat menyebabkan kerontokan rambut, rasa lelah yang berlebihan, kerusakan pada organ tubuh. Penderita Lupus mengalami gejala seperti pada orang yang menderita kanker. Jari dan kuku yang memutih. Penderita mengalami napas yang pendek, nyeri dada, mengalami mata yang kering, mudah memar dan juga seringkali gelisah bahkan hingga hilang ingatan.
Gejala penyakit Lupus bisa berbeda-beda pada tiap penderitanya. Bila yang diserang adalah darah, maka gejalanya mirip dengan orang yang menderita anemia. Bila yang diserang mulut, maka penderita dapat mengalami sariawan yang berkepanjangan yang dapat dianggap sebagai gejala kekurangan VITAMIN C.
Maka, cara mengetahui apakah seseorang tersebut menderita Lupus atau tidak yaitu dengan melakukan tes antinuclear antibodies (ANA). Jika hasil tes positif maka kemungkinan besar orang tersebut mengidap penyakit Lupus.
PENYEBAB PENYAKIT LUPUS
Sebagian besar penderitanya adalah wanita pada usia produktif sehingga sering dianggap penyakit wanita. Faktor keturunan bukan sebagai penyebab langsung penyakit ini. Walau mungkin, dari orang tua diperoleh gen yang abnormal yang berpotensi untuk penyakit ini, tetapi ada faktor lain sehingga penyakit ini dapat terjadi. Sampai saat ini para kalangan medis belum tahu pasti kenapa seseorang bisa mempunyai sistem kekebalan tubuh yang menyerang tubuh sendiri. Tapi dari beberapa kasus penderita lupus, para ahli mengatakan penyebab penyakit lupus adalah faktor komplek dari genetik, hormonal, lingkungan juga kesalahan dalam mengkonsumsi obat.
TERAPI
Untuk mengobati Odapus atau penderita penyakit Lupus adalah dengan mengurangi keluhan sakit akibat kerusakan organ tubuh. Pengobatan dilakukan dengan upaya khusus agar penyakit ini tidak menyerang organ tubuh lainnya yang dapat menyebabkan keluhan lebih parah akibat komplikasi.
Perlu diperhatikan juga faktor lingkungan yang dapat memperparah keadaan odapus. Misalnya dengan mengontrol makanan, mencegah agar tidak stres, pemilihan bila harus menggunakan obat-obatan, serta mencegah agar kulit tidak secara langsung terkena sinar matahari yang mengandung UV.
- Hindari meminum minuman yang bersoda, alkohol, minuman berenergi, dan beberapa minuman lain yang tidak menyehatkan.
- Hindari mengkonsumsi makanan instan dan yang mengandung zat berbahaya dan tidak menyehatkan seperti MSG dan lainnya.
- Hindari memakan daging sapi. Anda bisa menggantinya dengan ikan-ikan kecil seperti salmon dan daging ayam.
- Hindari makanan berlemak seperti lemak jenuh tunggal, lemak trans, lemak jenuh, lemak polyunsaturated omega 6 dan lain sebagainya. Jenis-jenis lemak ini biasanya ditemukan di makanan yang dipanggang, digoreng dan beberapa makanan junk food.
- Hindari makanan berwarna putih seperti garam, gula, tepung, dan makanan bahan dasar hasil dari susu. Anda juga perlu menghindari makanan pedas.
- Hindari pemanis buatan ataupun makanan yang mengandung pemanis buatan di bawahnya.
- Konsumsilah buah-buahan dan sayuran segar secara rutin.
- Konsumsilah makanan sari-sari seperti buah yang dibuat menjadi smoothie, salad yang segar, sup, almond yang direndam dan lain sebagainya.
- Minumlah air putih yang cukup dalam sehari. Standarnya, minumlah 8 gelas air putih dalam sehari. Air akan membantu tubuh untuk mengeluarkan racun-racun yang ada dalam tubuh.
- Tambah asupan untuk tubuh dengan mengkonsumsi suplemen yang berkaitan dengan kesehatan pencernaan seperti madu. Banyak penderita lupus yang tidak dapat mencerna nutrisi dari makanan yang dikonsumsinya dengan baik sehingga membutuhkan ekstra enzim untuk mendukung penyerapan nutrisi dan mendukung juga pada penyembuhan.
- Penderita lupus perlu mengkonsumsi asam lemak yang penting dan yang tepat atau suplemen untuk menggantinya. Asam lemak ini akan membantu mengurangi rasa sakit, nyeri dan juga radang.
- Hindari mengkonsumsi makanan yang menyebabkan alergi atau sensitifitas di tubuh.
Nutrisi alami yang membantu pemenuhan kebutuhan gizi, meminimalkan efek negatif zat aditif pada makanan serta efek sinar matahari pada kulit. Nutrisi tersebut berbahan dasar dari perlebahan.
SEHAT ITU MURAH, MUDAH DAN MEMBAHAGIAKAN. GO BREAKTHROUGH
Testimoni: SAYA PULIH DAN BONUS ANAK LAKI-LAKI