KERACUNAN MAKANAN
Keracunan makanan adalah penyakit yang dihasilkan akibat dari penggunaan makanan yang tercemar, patogen bakteri, virus, atau parasit yang mencemari makanan, dan juga kimia atau racun alami seperti sebagai jamur.
CDC (Center of Disease Control) memperkirakan bahwa 68% dari kasus-kasus keracunan makanan yang disebabkan karena organisme tidak terdeteksi atau tidak diketahui. Hal ini karena kebanyakan kasus menyelesaikan sendiri dan tidak memerlukan rawat inap. Penyebab adalah terutama dua-organisme menular dan racun. Keracunan makanan dapat diklasifikasikan menurut keparahan dan awal. Sebagian besar kasus keracunan makanan memang tidak membawa akibat yang fatal, namun tetaplah waspada dengan memahami penyebabnya.
Hampir semua orang pernah merasakan keracunan makanan. Kebanyakan kasus keracunan makanan memang tidak membahayakan jiwa. Sebagian besar sembuh dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus. Namun, bukan berarti ini keracunan makanan ini tidak berbahaya. Di Amerika Serikat, setidaknya terjadi 5000 kasus fatal yang berkaitan dengan keracunan makanan. Jadi, Anda tetap harus waspada terhadap bahaya dari kasus keracunan makanan ini. Untuk memahami bahayanya, Anda juga harus memahami penyebab keracunan makanan.
Makanan yang telah ditumbuhi bakteri biasanya akan mengandung zat-zat hasil buangan bakteri tersebut. Zat-zat tersebut yang biasanya menimbulkan gejala keracunan dalam tubuh kita. Selain itu, bakteri yang memasuki tubuh kita juga akan mengganggu proses pencernaan dan metabolisme dalam tubuh, sehingga selama bakteri tersebut hidup di dalam tubuh kita, akan timbul gejala-gejala yang tidak menyenangkan. Untuk menghindarkan kondisi tersebut, selalu perhatikan bagaimana Anda mengolah makanan. Pastikan semua prosedur telah dilakukan dengan benar dan higienis. Selalu cuci tangan Anda menggunakan sabun sebelum menyentuh makanan. Hal-hal sederhana seperti itu akan menyelamatkan Anda dari keracunan makanan.
Beberapa tanda-tanda keracunan makanan, seperti:
1. PERUT KRAM
Perut kram umumnya terjadi setelah beberapa saat mengkonsumsi makanan yang mengandung racun, atau dalam waktu 12-72 jam. Keadaan ini merupakan salah satu usaha tubuh menolak racun yang masuk ke perut. Kram perut biasanya hilang sendiri dalam waktu 4-7 hari, tapi jika kram perutnya parah segera bawa ke dokter.
2. MUNTAH dan DIARE
Muntah dan diare merupakan akibat umum dari keracunan makanan, dimana tubuh melakukan usaha untuk membersihkan diri dari racun yang masuk. Jika muntah dan diare berlangsung terus menerus akan dapat menghilangkan nutrisi penting dan cairan tubuh. Segera cari pertolongan medis apabila semakin parah.
3. DEHIDRASI
Tanda-tanda dehidrasi seperti: mulut kering, produksi urin berkurang, pusing, mata cekung. Dehidrasi berarti kehilangan cairan tubuh, elektrolit dan juga mineral yang bisa menimbulkan masalah serius bagi kesehatan. Kondisi dehidrasi diperparah dengan adanya diare dan muntah.
Untuk dehidrasi yang parah akan membutuhkan cairan pengganti (lewat infus). Untuk mencegah dehidrasi sebaiknya tetap minum air yang banyak atau minuman yang mengandung elektrolit. Gunakan madu untuk meningkatkan asupan gizi dalam tubuh sehingga tubuh tidak lemas.
Setelah mengonsumsi makanan yang diduga terkontaminasi, dapat timbul gejala-gejala tersebut. Gejala tersebut dapat berlangsung dari 30 menit sejak makanan tersebut dikonsumsi dan bervariasi bergantung pada organisme penyebabnya. Pada kontaminasi stafilokokus (infeksi yang ditimbulkan karena terdapatnya bakteri gram positif stafilokokus) dapat terjadi dalam kurun waktu 1 jam, hingga 10 hari dalam kasus campylobacter (infeksi saluran pencernaan atau infeksi darah yang disebabkan oleah bakteri Campylobacter). Bahkan pada infeksi parasit seperti Giardia, gejala dapat berlangsung dari 1 hari hingga beberapa bulan tergantung tipe infeksinya.
Berikut ini adalah pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk menghindari keracunan makanan:
Cara Menghindari Keracunan Makanan
- Pastikan bahwa produk makanan dari hewan (daging, susu, telur) dimasak dengan baik atau dipasteurisasi.
- Hindari mengkonsumsi daging ataupun mentah. Selalu pastikan tanggal kadaluarsa sebelum membeli dan menyiapkan makanan.
- Pilih dan siapkan ikan maupun makanan laut lainnya secara hati-hati untuk memastikan kesegaran produk.
- Jangan biarkan telur, daging, unggas, makanan laut, atau susu berada pada waktu yang lama di suhu ruangan. Selalu simpan makanan yang tidak dimakan di dalam kulkas.
- Cuci tangan Anda, talenan, dan pisau dengan sabun antibakteri dan air yang hangat setelah menyiapkan daging mentah, daging unggas, hidangan laut dan telur. Talenan kayu tidak dianjurkan karena lebih sulit untuk dibersihkan.
- Hindari susu atau produknya yang tidak melalui proses pasteurisasi.
- Jangan memasukkan kembali makanan yang sudah cair ke freezer jika sudah seutuhnya mencair.
- Jika Anda sedang diare ataupun muntah, jangan menyiapkan makanan untuk orang lain terutama anak-anak dan orang tua, karena daya tahan tubuh mereka lebih rentan dibanding yang lainnya.
- Selalu mencuci tangan setelah kontak dengan binatang maupun tinja manusia dan hewan.
- Berikan ASI pada bayi Anda. ASI merupakan makanan yang paling baik bagi bayi dan dapat menghindarkan dari resiko keracunan makanan.
KESIMPULANNYA:
Anda dapat merawat sendiri anggota keluarga yang mengalami muntah dan diare akibat keracunan makanan yang berlangsung kurang dari 24 jam. Perawatan tersebut harus diberikan tahap demi tahap, yaitu:
1. Hindari makanan padat karena bisa memperburuk muntah, sebaliknya perbanyak minum cairan untuk mencegah dehidrasi. Minum hanya tegukan kecil saja setiap kali minum. Seperti:
Teh Campur Madu
Minum teh merupakan salah satu cara untuk mengatasi keracunan makanan. Anda bahkan dapat minum teh peppermint dengan menambahkan sesendok madu, ini akan membantu menyembuhkan infeksi pada perut anda.
Jahe Campur Madu
Minum air jahe yang dicampur dengan satu sendok madu dapat mengurangi peradangan dan nyeri pada perut. Selain daripada itu, minum air jahe dengan madu adalah salah satu cara mudah untuk mengobati keracunan makanan.
Lemon Juice
Sifat asam lemon merupakan obat yang efektif untuk mengatasi keracunan makanan. Mengonsumsi tiga sampai empat gelas jus lemon ditambah dengan madu dan sedikit garam akan menambah khasiat dari minuman ini.
Air Putih campur Madu
Pastikan bahwa anda minum banyak air madu, karena akan membuat tubuh bertenaga dan meringankan kondisi keracunan makanan. Bahkan, minum air madu dapat sangat membantu mengatasi rasa mual yang anda rasakan. Selain itu, minum banyak air madu membantu tubuh mengeluarkan racun, sehingga memulihkan kesehatan lebih cepat.
Hindari minum alkohol, susu, kafein, atau minuman yang manis. Sebaiknya konsultasikan dengan tenaga kesehatan sebelum memberikan minuman herbal tersebut.
2. Setelah cairan tertangani dengan baik, selanjutnya adalah memberikan makanan pada pasien. Tapi sebelumnya harus dipastikan mual dan muntah sudah berhenti dahulu.
Pertama-tama berikan makanan yang bisa dicerna dengan mudah dalam jumlah kecil. Nasi, gandum, roti, kentang, daging tanpa lemak, sereal rendah gula merupakan makanan yang direkomendasikan. Berikan pisang dan apel. Setelah 2 hari boleh mengkonsumsi kentang, wortel yang dimasak, biskuit serta sayuran lainnya. Sedangkan makanan dan minuman yang harus dihindari yaitu makanan kaya serat, makanan berlemak, makanan minuman yang terlalu manis, pedas
Pisang dan Apel
Pisang dan apel merupakan buah yang kaya akan enzim yang menghambat pertumbuhan bakteri penyebab dari keracunan makanan. Selain itu, makan buah pisang dan apel juga membantu pemulihan diare lebih cepat dan mengurangi sakit perut.
3. Anda bisa juga memberikan obat untuk menghentikan diare, meskipun dalam banyak kasus tidak diperlukan.
Jika tetap ingin memberikan obat diare, sebaiknya berikan sesuai petunjuk atau bila perlu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Tapi, jika kondisi ini tetap berlangsung lebih dari 24 jam, maka dianjurkan untuk pergi ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan terdekat secepat mungkin.
PENGGUNAAN PRODUK PERLEBAHAN YANG DISARANKAN ADALAH:
SEHAT itu MURAH, MUDAH dan MEMBAHAGIAKAN.