MENINGITIS
Meningitis diambil dari kata meninges yang berarti selaput otak dan –itis yang berarti peradangan, jadi meningitis adalah peradangan pada selaput otak. Seperti infeksi pada umumnya, penyebab dari penyakit ini adalah virus dan bakteri. Meningitis yang disebabkan serangan bakteri biasanya berdampak lebih buruk pada orang yang mengidapnya.
Ketika pertahanan tubuh kita lemah, bakteri penyebab meningitis akan menyerang kita dan masuk ke selaput otak, disana ia berkoloni dan akibatnya timbulah reaksi peradangan dari tubuh kita. Karena erat hubungannya dengan otak, infeksi ini seringkali menimbulkan gejala-gejala yang berhubungan dengan sistem saraf pusat. Ketika meradang, meninges membengkak karena infeksi yang terjadi. Sistem saraf dan otak bisa rusak pada beberapa kasus. Tiga gejala meningitis yang patut diwaspadai adalah demam, sakit kepala, dan leher yang terasa kaku saat menengok ke kiri dan ke kanan.
Secara umum, terdapat dua jenis penyakit meningitis:
- Meningitis bakterialis, disebabkan bakteri seperti Neisseria meningitidis atau Streptococcus pneumoniae dan menyebar melalui kontak jarak dekat
- Meningitis virus, disebabkan virus yang bisa menyebar melalui batuk, bersin dan lingkungan yang tidak higienis.
Pengertian Meningitis Bakterialis
Infeksi meningitis bakterialis yang tidak dirawat bisa menyebabkan kerusakan otak parah dan menginfeksi darah (septikemia). Meningitis bakterialis adalah penyakit yang sangat serius dan dianggap sebagai kondisi medis darurat. Kasus penularan bakteri meningitis banyak menimpa bayi di bawah usia satu tahun, meski para remaja berusia 15 hingga 19 tahun juga dapat tertular bakteri meningitis. Steve Dayman, the chief executive of Meningitis UK mengatakan maningitis bakterialis bisa mengakibatkan kematian kurang dari empat jam.
Pengertian Meningitis Virus
Meningitis virus lebih banyak terjadi pada anak-anak. Ini adalah tipe meningitis yang paling umum dan tidak segawat meningitis bakterialis. Gejala meningitis memiliki kesamaan dengan gejala flu. Oleh karena itulah kebanyakan orang salah mengartikan meningitis sebagai penyakit flu biasa. Sulit untuk menentukan jumlah penderita meningitis akibat kesamaan tersebut.
Gejala Meningitis yang Terjadi pada Anak-anak
Penyakit ini sering diderita oleh bayi dan anak-anak, tapi semua orang di segala usia bisa mengidap meningitis juga. Tanda-tanda yang terjadi pada anak-anak adalah:
- Mereka mungkin merasa gelisah, tapi tidak ingin disentuh
- Demam tinggi dengan tangan dan kaki terasa dingin
- Menangis secara terus menerus
- Terlihat bingung dan kurang responsif
- Beberapa anak akan mudah mengantuk dan sulit dibangunkan
- Mungkin ada ruam merah yang tidak hilang ketika gelas digulirkan dengan sedikit ditekan di atasnya
Adapun gejala meningitis yang terjadi pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa, meliputi:
- Muntah-muntah
- Sakit kepala parah
- Leher kaku
- Demam dengan tinggi suhu 38°C atau lebih
- Napas cepat
- Sensitif terhadap cahaya atau fotofobia
- Ruam kulit berupa bintik-bintik merah yang tersebar (tidak terjadi pada semua orang)
Terdapat kemungkinan bahwa tidak semua orang akan mengalami semua gejala-gejala di atas. Cari bantuan medis secepatnya jika Anda melihat gejala meningitis terjadi pada anak-anak.
Bercak kemerahan sebaiknya di cek dengan hati-hati, bercak kemerahan atau keunguan mungkin merupakan tanda dari meningitis. Gunakan tes gelas kaca untuk menentukan kemungkinan-nya. Ini dia caranya.
Tekan gelas di atas bercaknya, jika bercak tidak memudar dan tetap bisa dilihat melalui gelas, minta segera bantuan medis.
Jika bercaknya memudar, ulangi tes kembali. Dalam beberapa kasus bercak meningitis memudar pada awalnya tapi kemudian tidak menghilang saat ditekan kembali.
Berbahayakah penyakit ini?
Meningitis ini jika ditangani dengan tepat memiliki prospek yang baik ke depannya untuk pasien dapat sembuh, namun jika terlambat ditangani, kematian bisa jadi salah satu akibat yang ditimbulkan oleh meningitis. Jenis komplikasi yang mungkin akan muncul, antara lain gangguan pada pendengaran, kerusakan pada otak, gagal ginjal, syok, masalah pada memori, dan masalah berjalan. Selain itu, risiko kejang dan kerusakan saraf permanen akan terjadi bila tidak melakukan pengobatan dengan cepat. Hal itu secara tidak langsung akan mengancam jiwa Anda.
Penanganan Darurat dan Diagnosis Meningitis
Jika dicurigai mengidap meningitis, perawatan harus dimulai secepat mungkin, bahkan sebelum diagnosis karena sangat berbahaya untuk menunda perawatan. Beberapa tes butuh waktu beberapa jam untuk mendapatkan hasilnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda meningitis atau septikemia (infeksi darah), contohnya mencari apakah ada ruam meningitis. Beberapa tes lainnya juga dilakukan untuk memastikan diagnosis.
Diagnosis meningitis sulit dilakukan karena gejalanya muncul secara tiba-tiba dan mirip dengan gejala flu. Disarankan untuk segera mencari bantuan medis jika melihat gejala meningitis, terutama jika terjadi pada anak-anak. Anda mungkin harus pergi ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) rumah sakit terdekat kapan pun gejala tersebut muncul. Jangan menunggu munculnya ruam berwarna ungu karena tidak semua pengidap meningitis mengalami ruam pada tubuhnya.
Vaksinasi Penyakit Meningitis
Di Indonesia, terdapat dua jenis vaksin meningitis, yaitu vaksin meningokokus polysakarida dan vaksin meningokokus konjugat. Vaksin meningokokus polysakarida bisa diberikan untuk usia berapa pun dan mampu memberi perlindungan sebesar 90-95 persen. Untuk anak di bawah usia 5 tahun, vaksin ini bisa bertahan 1-3 tahun. Sedangkan untuk dewasa akan melindungi selama 3-5 tahun. Untuk vaksin mengingokokus konjugat hanya untuk usia 11-55 tahun. BPOM menyarankan agar individu usia 11-55 tahun melakukan program vaksinasi meningitis konjugat ini.
Langkah-langkah Pengobatan Meningitis
Kondisi pasien meningitis virus biasanya akan membaik dalam beberapa minggu. Penanganan meningitis bisa dilakukan dengan banyak istirahat dan mengkonsumsi makanan peningkat daya tahan tubuh seperti madu. Minum obat pereda rasa sakit untuk sakit kepala jika dibutuhkan. Sedangkan pengobatan meningitis pada pasien meningitis bakterialis, bisa dirawat dengan antibiotik atau obat-obatan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan bakteri. Perawatan perlu dilakukan di rumah sakit. Untuk kasus yang lebih parah, disarankan dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) agar fungsi vital tubuh bisa dipantau dengan saksama.
Penyakit meningokokus adalah kombinasi meningitis dan septikemia. Satu dari sepuluh kasus penyakit meningokokus berujung kepada kematian. Puluhan tahun lalu, hampir semua orang yang mengidap bakteri meningitis akan meninggal. Kini terjadinya kematian hanya disebabkan oleh septikemia (infeksi darah). Terdapat 25 persen dari keseluruhan penderita akan mengalami komplikasi meningitis, contohnya kehilangan pendengaran setelah terkena bakteri meningitis.
MENCEGAH MENINGITIS
Agar terhindar dari berbagai serangan virus yang secara kasat mata tidak terlihat, perhatikan informasi di bawah ini dan gunakan makanan dengan nutrisi yang melengkapi kebutuhan gizi dan meningkatkan daya tahan tubuh.
SEHAT ITU MUDAH, MURAH DAN MEMBAHAGIAKAN