MIOMA
Miom adalah istilah untuk tumor dinding rahim. Mioma uteri atau juga dikenal dengan leiomioma uteri atau fibroid adalah tumor jinak rahim. Leiomioma berasal dari sel otot polos rahim dan pada beberapa kasus berasal dari otot polos pembuluh darah rahim. Miom berasal dari sel otot rahim yang mulai tumbuh secara abnormal. Pertumbuhan inilah yang akhirnya membentuk tumor jinak.
Sekitar 75 persen wanita pernah memiliki miom. Mioma tersebut muncul pada 20% wanita usia reproduksi (usia subur) dan biasanya ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaaan rutin. Leiomioma yang tidak bergejala terjadi sebanyak 40-50% pada wanita usia > 35 tahun. Pada umumnya unilateral (satu) atau kadang-kadang multipel (> 1). Mioma bervariasi di dalam ukuran dan jumlah. Mioma sendiri juga dikatakan sebagai penyebab infertilitas (gangguan kesuburan) sebesar 27% pada wanita. Keguguran atau komplikasi dapat terjadi pada wanita dengan mioma dan salah satu penyebab histerektomi (operasi pengambilan rahim) terbesar. Leiomioma uteri dapat berlokasi di dinding rahim, menonjol melalui rongga endometrium atau permukaan rahim, dan dikenal sebagai subserosa, intramukosa, dan submukosa.
Gejala yang mungkin muncul akibat miom adalah:
- Masa menstruasi menyakitkan atau berlebih.
- Nyeri perut atau pinggul, perut atau punggung bawah.
- Perut tersa penuh dan kadang membesar seperti wanita hamil.
- Nyeri saat bersenggama.
- Gejala anemia karena kehilangan darah haid.
- Sering buang air kecil karena miom menekan kandung kemih.
- Mengalami konstipasi.
- Keguguran, mengalami kemandulan, atau bermasalah pada masa kehamilan (sangat jarang terjadi).
Pemeriksaan untuk memastikan diagnosis terhadap miom.
- Ultrasonografi (USG). Hasil gambar yang dihasilkan dari pemindaian ditampilkan melalui layar agar dokter bisa melihat apakah terdapat miom.
- Magnetic resonance imaging (MRI). Hasil pencitraan ini bisa memperlihatkan ukuran dan lokasi miom di dalam tubuh Anda
- Histeroskopi. Sebuah teleskop kecil (histeroskop) akan dimasukkan ke rahim melalui vagina dan serviks untuk melihat bagian dalam rahim Anda.
- Laparoskopi. Prosedur ini dilakukan untuk mencari miom yang terdapat pada bagian luar dari rahim atau otot-otot di sekitar rahim.
- Biopsi. Sampel jaringan akan diangkat ketika melakukan prosedur histeroskopi atau laparoskopi untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium.
Miom yang muncul mungkin hanya satu atau bisa juga muncul beberapa secara sekaligus. Ukuran dari miom sendiri sangat bervariasi, ada yang sekecil biji dan ada juga yang berukuran besar hingga mengakibatkan rahim membesar. Jenis miom yang ada dibedakan berdasarkan lokasi tumbuhnya miom, terbagi seperti berikut ini:
- Fibroid intramural. Miom jenis ini tumbuh di antara jaringan otot rahim, lokasi yang paling umum terbentuknya miom.
- Fibroid subserous. Miom yang tumbuh di bagian luar dinding rahim, ke rongga panggul. Jenis ini bisa tumbuh menjadi sangat besar.
- Fibroid submucous. Miom ini tumbuh di lapisan otot bagian dalam dari dinding rahim.
Penyebab Munculnya Miom
Hingga kini, penyebab kemunculan miom masih belum diketahui. Beberapa faktor yang memperbesar kemungkinan munculnya miom adalah sebagai berikut:
- Faktor keturunan. Wanita dengan garis keturunan tingkat pertama dengan penderita miom mempunyai 2,5 kali kemungkinan untuk menderita penyakit miom dibandingkan dengan wanita tanpa garis keturunan penderita miom.
- Hormon estrogen. Kemunculan miom dikaitkan dengan hormon estrogen (hormon reproduksi yang dihasilkan oleh ovarium). Penggunaan pil KB dan hormonal yang mengandung estrogen. Biasanya miom muncul pada usia sekitar 30-50 tahun. Setelah mengalami menopause, miom akan menyusut karena penurunan kadar estrogen.
- Faktor obesitas. Dengan meningkatnya berat tubuh, hormon estrogen di dalam tubuh juga akan meningkat. Risko terkena miom semakin meningkat pula.
- Makanan. Banyak mengonsumsi daging merah dibandingkan sayur-sayuran dan buah-buahan. Dengan mengkonsumsi daging setengah matang akan meningkatkan miom, namun sayuran hijau bisa menurunkan insiden tersebut. selain itu, terlalu sering makanan yang diawetkan dapat menjadi pemicu timbulnya penyakit miom.
- Kebiasaan merokok dan minum alkohol. Kebiasaan mengonsumsi alkohol dan Merokok dapat meningkatkan miom, hal ini disebabkan oleh kandungan rokok dan alkohol yang sangat berbahaya.
Jika Anda belum ingin melakukan tindakan terhadap miom tersebut, pemeriksaan fisik dan USG harus diulangi setiap 6-8 minggu untuk mengawasi pertumbuhan baik ukuran maupun jumlah mioma. Apabila pertumbuhan stabil maka pasien diobservasi setiap 3-4 bulan. Terapi mioma terbagi atas 2, yaitu bedah (operasi) dan non-bedah. Untuk non-bedah, umumnya mioma ditangani dengan terapi hormonal, yang akan memproduksi efek untuk mengecilkan mioma. Namun tentu saja terapi ini harus di bawah pengawasan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Terapi operasi
- Miomektomi (operasi pengambilan mioma uteri). Dipertimbangkan apabila seorang wanita masih berusia muda atau masih ingin memiliki anak lagi. Setelah miomektomi, pasien disarankan untuk menunda kehamilan selama 4-6 bulan karena rahim masih dalam keadaan rapuh setelah dioperasi. Komplikasi dari miomektomi berupa risiko perdarahan harus dipertimbangkan. Kemungkinan untuk pertumbuhan mioma lagi setelah miomektomi berkisar 20-25% pasien.
- Histerektomi. Pengangkatan rahim keseluruhan yang dipertimbangkan pada wanita yang sudah tidak menginginkan anak lagi, pertumbuhan mioma yang berulang setelah miomektomi, dan nyeri hebat yang tidak sembuh dengan terapi konvensional
Untuk evaluasi dan terapi lebih lanjut, kami sarankan agar Anda berkonsultasi kepada dokter kebidanan dan kandungan.
Peluang hamil. Berkurang jika, miom tumbuh di saluran leher rahim, kerena leher rahim menjadi kecil dan menghambat masuknya sperma ke rahim sehingga mempersulit pembuahan. Jadi miom harus dihilangkan dulu. Miom juga akan membuat sulit hamil, jika tumbuh di dinding rahim karena menghambat “penanaman” atau implantasi sel telur yang telah dibuahi di sana.
Hamil dengan miom. Perlu berhati-hati. Pada trimester pertama ada ancaman keguguran sebab miom yang membesar akan mendorong embrio sehingga tidak bisa menempel dengan baik di dinding rahim. Bila kehamilan berlanjut, miom dapat mendesak janin sampai plasenta previa (plasenta tumbuh di bawah rahim) dan pendarahan persalinan.
Produk HDI yang disarankan untuk membantu penderita Miom adalah:
SEHAT ITU MUDAH, MURAH DAN MEMBAHAGIAKAN
GO BREAKTHROUGH