OBESITAS
Kegemukan atau obesitas adalah suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup dan/atau meningkatkan masalah kesehatan. Seseorang dianggap menderita kegemukan (obese) bila indeks massa tubuh (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil pembagian berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter, lebih dari 30 kg/m2.
Yang dimaksud IMT (Index Massa Tubuh) atau Body Mass Index (BMI) adalah dimana Berat Badan (kg) dibagi Tinggi Badan (m) kuadrat.
IMT/BMI = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m)².
Contoh kasus: Bella memiliki Berat Badan 50 kg dan Tinggi Badan 1,65m. Apakah Bella sudah termasuk wanita yang memiliki berat badan ideal? Jawabannya IMT Bella adalah 50 kg / 1,60² m = 19.53 (IDEAL/ NORMAL)
Menurut WHO-WRPO pada 2008, Berat Badan disebut IDEAL atau GEMUK bila memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Berat Badan Kurang » IMT/BMI Kurang Dari 18,5
- Berat Badan Normal » IMT/BMI 18,5 - 22,9
- Berat Badan Lebih » IMT/BMI Lebih Dari 23
- Berat Badan Pra Obesitas » IMT/BMI 23 - 24,9
- Berat Badan Obesitas I » IMT/BMI 25 - 29,9
- Berat Badan Obesitas II » IMT/BMI Lebih Dari 30
Bila IMT Bella lebih dari 25 itu berarti dia dapat disebut obesitas. SEGERA HITUNG BMI ANDA, APAKAH BERAT BADAN ANDA IDEAL??
Pengaturan diet dan aktivitas fisik masih menjadi tata laksana utama kegemukan. Kualitas asupan dapat diperbaiki dengan mengurangi konsumsi makanan padat energi contohnya makanan yang tinggi lemak dan gula, serta dengan meningkatkan asupan serat. Obat-obatan anti-kegemukan dapat dikonsumsi untuk mengurangi selera makan atau menghambat penyerapan lemak, disertai dengan asupan diet yang tepat. Penggunaan obat perlu diperhatikan dan dipertimbangkan faktor efek samping yang terjadi. Lebih baik memilih Health Food yang alami. Apabila diet, olahraga, dan obat-obatan belum efektif, maka balon lambung dapat membantu mengurangi berat badan, atau operasi dapat dilakukan untuk mengurangi volume lambung dan/atau panjang usus sehingga dapat memberikan rasa kenyang yang lebih dini dan menurunkan kemampuan penyerapan nutrisi dari makanan.
Kegemukan adalah penyebab kematian yang dapat dicegah paling utama di dunia, dengan prevalensi pada orang dewasa dan anak yang semakin meningkat, sehingga pihak berwenang menganggap kegemukan sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius pada abad 21. Kegemukan umumnya merupakan stigma di dunia modern (khususnya di Dunia Barat), meskipun pada suatu waktu dalam sejarah, kegemukan secara luas dianggap sebagai simbol kekayaan dan kesuburan, dan masih dianggap demikian di beberapa bagian di dunia hingga sekarang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendeklarasikannya sebagai epidemik global.
Sekitar 300 juta orang diseluruh dunia saat ini mengalami obesitas dan di AS penyakit ini diperkirakan menjadi pembunuh no.1 menggeser kebiasaan merokok. Terkadang makanan yang masuk dalam kategori Fast food dituding sebagai biang dari semakin meningkatnya penyakit obesitas ini. Tahun 2013, orang dengan kegemukan di dunia berjumlah 2,1 miliar dan Indonesia masuk urutan 10 besar.
Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor :
- FAKTOR GENETIK ; obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33 % terhadap berat badan seseorang.
- FAKTOR LINGKUNGAN; gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat merubah pola genetiknya, tetapi dia dapat merubah pola makan dan aktivitasnya.
- FAKTOR PSIKIS ; apa yang ada di dalam fikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial.
- FAKTOR KESEHATAN ; beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya ; hipotiroidisme, sindroma cushing, sindroma prader-willi, beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.
- OBAT-OBATAN ; obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan.
- FAKTOR PERKEMBANGAN ; penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampak 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.
- AKTIVITAS FISIK; kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.
Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilemma kesehatan yang mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang. Obesitas juga meningkatkan resiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti :
- Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa)
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Stroke
- Serangan jantung (infark miokardium
- Gagal jantung
- Kanker (jenis kanker tertentu: kanker prostat&kanker usus besar)
- Batu kandung empedu dan batu kandung kemih
- Gout dan artritis gout
- Osteoartritis
- Tidur apneu (kegagalan bernafas secara normal ketika tidur, menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)
- Sindroma pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan ngantuk).
Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut, lebih mudah mengalami berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki resiko yang lebih tinggi. gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel.
Setelah Anda menyadari akan bahaya obesitas, langkah selanjutnya adalah menurunkan berat badan agar memiliki tubuh yang ideal. Untuk dapat memiliki berat badan ideal, Anda dapat melakoni gaya hidup sehat seperti olahraga secara rutin sehingga lemak pada tubuh dapat terbakar. Penting juga untuk mengonsumsi makanan sehat, hindari junkfood dan perbanyak minum air putih. Perbanyak aktivitas fisik ketika ada waktu luang, hindari tidur-tiduran atau bermalas-malasan dan duduk terlalu lama seperti menonton televisi. Gunakan Health Food yang aman.
SEHAT ITU MUDAH, MURAH dan MEMBAHAGIAKAN
GO BREAKTHROUGH