DIARE
Diare/ menceret DIARE adalah penyakit yang ditandai dengan tinja yang lembek dan cair, seringkali disertai kejang perut terjadi paling sedikit 3x dalam 24 jam. Diare tidak pernah pandang bulu, diare dapat menyerang siapa saja, pria maupun wanita, dewasa maupun anak-anak.
Diare seringkali dianggap penyakit sepele, padahal ditingkat global dan nasional, fakta menunjukkan sebaliknya. Menurut catatan WHO, diare membunuh dua juta anak di dunia setiap tahunnya, sedangkan di Indonesia (2001), diare merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita. Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian utama pada balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya. Penyakit ini menjadi ancaman bagi anak-anak dan balita, terutama anak berusia di bawah lima tahun. Unicef (United Nation Children’s Fund) pada 2009 memberitakan bahwa 1,5 juta anak meninggal dunia setiap tahunnya karena diare.
Sementara itu, di sebagian wilayah Indonesia, angka kejadian diare terbilang masih tinggi. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, diare menjadi penyebab kematian 31,4 persen bayi berusia 29 hari hingga 11 bulan. Sekitar 162.000 balita meninggal akibat diare setiap tahun atau sekitar 460 balita per hari. Jika dirata-rata, sebanyak 7,8 dari 1.000 balita meninggal karena diare setiap tahun.
Diare bukanlah penyakit yang datang dengan sendirinya. Biasanya ada yang menjadi pemicu terjadinya diare. Secara umum, berikut ini beberapa penyebab diare, yaitu:
- Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit.
- Alergi terhadap makanan atau obat tertentu.
- Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti: Campak, Infeksi telinga, Infeksi tenggorokan, Malaria, dll.
- Pemanis buatan.
- Hilangnya kekebalan tubuh.

- Buang air besar yang encer atau cair.
- Kram perut dan mual.
- Muntah
- Badan lemas, lesu atau lemah
- Panas
- Tidak nafsu makan
- Darah dan lendir dalam kotoran
- Dehidrasi dan hilangnya cairan tubuh.
- Jarang dan sedikit buang air kecil.
- Selalu merasa haus.
- Bibir kering, mata cekung, kulit tampak pucat.
- Kekenyalan tubuh hilang (misalnya bekas cubitan tidak segera kembali normal).

- 200 ml atau segelas seukuran belimbing air matang
- 6 sendok teh gula pasir
- 1/2 sendok teh garam halus
Usia
|
Pemberian Setelah 3 Jam Diketahui Diare
|
Pemberian Setelah BAB
|
Kurang dari 1 tahun
|
1 1/2 gelas
|
1/2 gelas
|
1 - 4 tahun
|
3 gelas
|
1 gelas
|
5 - 12 tahun
|
6 gelas
|
1 1/2 gelas
|
Dewasa
|
12 gelas
|
5 gelas
|
- Jaga hidrasi dengan elektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara paling sesuai di kebanyakan kasus diare, bahkan disentri. Mengkonsumsi sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan elektrolit yang dapat dimakan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya dan dalam beberapa kasus yang langka dapat berakibat fatal (keracunan air).
- Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat.
- Cairan intravenous: kadangkala, terutama pada anak-anak, dehidrasi dapat mengancam jiwa dan cairan intravenous mungkin dibutuhkan.
- Terapi rehidrasi oral: Meminum solusi gula/garam, yang dapat diserap oleh tubuh.
- Menjaga kebersihan dan isolasi: Kebersihan tubuh merupakan faktor utama dalam membatasi penyebaran penyakit.
