HATI-HATI PENYAKIT DI MUSIM HUJAN
Musim hujan telah tiba. Dari keadaan panas yang menyengat berganti dengan hujan yang mendera. Datangnya musim hujan menyebabkan perubahan pada suhu lingkungan. Tidak hanya pada manusia, perubahan suhu juga berdampak pada kehidupan mikroba yang tersebar di lingkungan sekitar. Pada beberapa jenis mikroba, perubahan ini menyediakan kemudahan untuk berkembang biak. Akibatnya, mikroba makin mudah menginfeksi tubuh dan menyebabkan sakit.
Kewaspadaan terhadap ancaman penyakit, terutama bagi warga di daerah yang tergenang, sebaiknya ditingkatkan. Meskipun rumah anda terbebas dari genangan, penyakit masih bisa datang karena kehujanan, atau karena nyamuk Aedes Aegypti yang perkembangbiakannya semakin meningkat di musim hujan karena banyak genangan air. Berikut beberapa penyakit yang harus anda waspadai.
- LEPTOSPIROSIS
Salah satu penyakit yang mengintai warga di sekitar lokasi banjir adalah Leptospirosis. Leptospirosis di sebabkan bakteri pathogen berbentuk spiral genus Leptospira, family leptospiraceae dan ordo spirochaetales. Angka kematian akibat leptospirosis tergolong tinggi dengan angka 5-40 persen,
Infeksi ringan diperkirakan pada 90 persen kasus. Anak balita, orang usia lanjut, dan penderita yang mempunyai daya tahan tubuh rendah punya risiko kematian tinggi akibat penyakit ini. Pada usia di atas 50 tahun, risiko kematiannya bisa mencapai 56 persen. Pada penderita ikterus yang sudah mengalami kerusakan hati, risiko kematiannya lebih tinggi.
Penularan penyakit ini bisa melalui tikus, babi, sapi, kambing, kuda, anjing, serangga, burung, landak, kelelawar, dan tupai. Bakteri leptospera terbawa air seni tikus atau air seni hewan lain yang tercampur genangan air hujan atau banjir. Penyakit ini dapat menyerang semua usia, mayoritas usia 10-39 tahu, sehingga bisa jadi usia adalah faktor risiko.
Seseorang yang memiliki luka, kemudian bermain atau terendam dalam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran atau kencing tikus yang mengandung bakteri leptospera, maka orang tersebut potensi dapat terinfeksi dan akan jatuh menjadi sakit.
Untuk menghindari timbulnya penyakit leptospirosis masyarakat bisa melakukan langkah-langkah antisipasi, yaitu menekan dan menghindari adanya tikus yang berkeliaran di sekitar kita, dengan selalu menjaga kebersihan. Jangan biarkan anak anda bermain-main di genangan air apalagi berenang. Jika anda terpaksa menerjang genangan air, gunakan sepatu boots. Jika kulit anda terpapar air genangan, segeralah mandi dan bersihkan dengan sabun antiseptik.
- CIKUNGUNYA
Penyakit ini disebabkan oleh virus cikungunya yang ditularkan ke manusia oleh nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk Aedes Aegypti akan berkembang biak lebih banyak pada musim hujan karena banyaknya genangan air. Usahakan selalu menutup sumber air, rajin menguras bak mandi jangan sampai ada jentik nyamuk.
Gejala cikungunya adalah demam, nyeri pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang, nyeri otot, sakit kepala, menggigil, mual, dan muntah.
- PENYAKIT KULIT
Hujan dan banjir rentan membawa beberapa bakteri yang menyerang kulit. Serangan bakteri menyebabkan rasa gatal di seluruh tubuh. Penyakit kulit juga bisa disebabkan jamur akibat suhu yang lembab. Selain itu, penyakit yang disebabkan jamur pada manusia ada beberapa jenis diantaranya adalah tinea circinata atau tinea corporis, tinea favosa, panu, dan sporotrichosis. Tinea circinata sering disebut sebagai kurap dan disebabkan oleh jamur Corporis trichopyton, pada kulit biasanya berbentuk bulat seperti cincin disertai rasa gatal. Tinea favosa disebabkan oleh jamur Tricophyton schoenleinii yang ditandai dengan adanya bintik-bintik putih pada bagian kulit kepala yang nantinya akan membesar dan membentuk kerak yang berwarna kekuningan.
Hujan apalagi banjir seringkali menurunkan higienitas lingkungan atau keseharian kita. Banjir akan mengakibatkan sumber-sumber air minum masyarakat, terutama sumur dangkal, akan tercemar. Ketersediaan air bersih yang terbatas berpotensi menimbulkan diare. Untuk mencegahnya, jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun antiseptiK sesering mungkin terutama sebelum makan. Pastikan air minum juga bebas dari bakteri. Kebersihan lingkungan harus dijaga dua kali lipat dari biasanya, dan hindari sampah sampai menumpuk.
Peningkatan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti di kala musim hujan meningkatkan penularan penyakit demam berdarah. Hal ini dikarenakan banyaknya genangan dan sampah yang menjadi tempat mereka berkembang biak. Sama seperti pencegahan penyakit cikungunya, rajinlah menguras bak mandi atau penampungan air lainnya sehingga mencegah jentik-jentik nyamuk, mengubur sampah dan jangan sampai membiarkan sampah menumpuk.
6. ???????Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA dapat berupa bakteri, virus dan berbagai mikroba lainnya. Bakteri atau virus tersebut lebih mudah masuk ke dalam tubuh karena sistem imun yang menurun di saat musim hujan. Gejala utama dapat berupa batuk dan demam. Jika berat dapat atau mungkin disertai sesak napas dan nyeri dada. Penyakit ini akan menular dengan cepat ketika banyak orang dengan sistem imun yang sedang melemah di satu tempat apalagi kebersihan tempat tersebut tidak terjaga dengan baik, misalnya tempat pengungsian korban banjir. Cegah penularan dengan menutup mulut saat batuk, memakai masker, tak meludah sembarangan, dan lain-lain.
- TIFUS
Penyakit tifus juga bisa mengintai di kala musim hujan karena faktor kebersihan makanan yang tidak terjaga dengan baik atau dimasak dengan air tercemar. Tifus adalah penyakit yang ditandai demam hingga 39-40 derajat celsius. Penyakit ini disebabkan bakteri Salmonella typhi yang masuk ke saluran cerna melalui mulut, esofagus, lambung, usus kecil, dan usus besar.
Kuman menyebar melalui muntah dan kotoran penderita yang terbawa di kaki lalat, yang kemudian mengontaminasi makanan. Sebagian besar kuman sebetulnya mati saat memasuki saluran pencernaan karena terkena asam lambung. Namun, kuman yang masih hidup ternyata mampu menginfeksi usus halus dan menyebabkan demam tifus.
8. MEMPERBURUK PENYAKIT
Orang yang sudah terkena penyakit sebelumnya, bisa tambah buruk kondisinya di kala musim hujan. Hal ini dikarenakan penurunan daya tahan tubuh, apalagi bila sampai banjir yang membuat air tercemar. Contohnya seperti Flu. Flu merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari familia Orthomyxoviridae (virus influenza). Sering disamakan dengan selesma, sesungguhnya mereka berbeda; gejala selesma jauh lebih ringan daripada gejala flu dan disebabkan oleh virus selesma yaitu rhinovirus (cold virus).
9. Antisipasi dan Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan lebih dini terhadap munculnya penyakit yang dibawa oleh air saat musim penghujan maupun pasca musim penghujan. Berikut ini beberapa pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
- Memperhatikan lingkungan agar tetap bersih, terutama setelah hujan datang.
- Terapkan konsep 3 M (Menutup, Mengubur, Menguras), terutama pada masa awal musim hujan, yang berguna untuk pencegahan penyebarluasan penyakit demam berdarah.
- Pengawasan dan perbaikan kualitas air, pembuangan kotoran, pengelolaan sampah.
- Pemberian kaporit dan aquatab sebagai bahan penyuci hama untuk air, PAC yaitu serbuk yang dapat digunakan untuk menjernihkan air secara cepat, kantung plastik digunakan sebagai tempat sampah, lisol untuk penyuci hama, abate untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
Selain menjaga lingkungan, faktor lain yang dapat dilakukan adalah menjaga tubuh agar tetap bugar, antara lain:
- Perbanyak konsumsi sayur dan buah.
- Cuci tangan sebelum makan dengan sabun atau antiseptik.
- Perhatikan makanan dan minuman dengan menjaga kualitas dan kebersihan makanan.
- Hindari atau kurangi mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersuhu rendah, goreng-gorengan serta makanan dan minuman yang terlalu manis, karena akan merangsang dan mudah mengiritasi tenggorokan.
- Konsumsi suplemen dan multivitamin jika dalam sehari melakukan aktifitas penuh dari pagi sampai malam, terlebih jika merasa bahwa asupan makan dan minuman yang dikonsumsi tidak seimbang.
SEMOGA BERMANFAAT!