DELAPAN PERBEDAAN OBAT DAN SUPLEMEN
Bentuknya sama, tetapi ternyata berbeda isi dan fungsinya! Tak dapat dipungkiri bahwa masih banyak yang sering terkecoh mengenai mana obat dan mana suplemen karena secara fisik memang mirip yaitu berupa kapsul, tablet, cair dan sebagainya. Baik suplemen maupun obat sama-sama berfungsi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Namun kita tidak bisa menyamakan keduanya, menganggap bahwa keduanya adalah pilihan tepat untuk dikonsumsi saat kita sakit. Beberapa suplemen, termasuk keluaran-keluaran HDI, memang bisa dikonsumsi dalam keadaan sakit maupun sehat, tetapi perbedaan antara obat dan suplemen cukup kentara. Berikut ini adalah delapan perbedaan antara obat dan suplemen.
1. Obat dari Bahan Kimia, Suplemen dari Bahan Alami
Pertama, sekaligus yang utama, kita perlu mengetahui asal dan bahan-bahan dari segala sesuatu yang masuk ke tubuh kita. Pada konteks ini, perbedaan antara obat dan suplemen terletak di bahan keduanya. Obat dibentuk dari bahan-bahan sintetik yang diolah dan diuji coba di laboratorium. Meskipun suplemen juga melalui proses uji coba laboratorium, semua bahan yang membentuk suplemen berasal dari alam.
2. Obat terdaftar dengan huruf depan D atau G sedangkan suplemen dengan huruf T
Sesuatu yang masuk ke dalam tubuh kita ini hendaknya perlu dicermati. Apakah yang masuk adalah bahan sintetis yang tergolong sebagai obat ataukah sesuatu yang bersifat alami. Karena hal ini akan berpengaruh pada optimalisasi penggunaan dalam mempertahankan kesehatan atau mempercepat proses pemulihan kesehatan.
3. Obat untuk Orang Sakit, Suplemen untuk Siapa Saja
Kita tidak bisa meminum obat saat tubuh kita baik-baik saja, setidaknya kita tidak dianjurkan untuk itu. Obat hanya untuk orang yang merasa tubuhnya sakit, lalu menerima resep dari dokter sebagai penyembuhnya. Obat lebih cepat menyembuhkan terutama pada gejala penyakit saja. Sedangkan suplemen dapat membantu proses penyembuhan secara bertahap. karena suplemen adalah nutrisi yang berfungsi untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Perbaikan tersebut tentunya memakan waktu.
4. Obat digunakan Secara Spesifik, Suplemen untuk Siapa Saja
Maksudnya obat sakit maag hanya untuk penderita maag tidak bisa digunakan untuk penderita diabetes. Obat sakit diabetes tidak bisa digunakan untuk penderita sakit lever. Digunakan spesifik untuk penyakit tertentu. Namun suplemen bisa dikonsumsi siapa saja, dalam artian orang yang sakit maupun orang yang sehat. Suplemen akan membantu menyingkat penyembuhan orang-orang sakit karena kaya akan nutrisi. Konsumsi suplemen yang dilakukan orang-orang sehat akan berdampak baik, yaitu penguatan sistem kekebalan tubuh sehingga mereka terhindar dari penyakit.
5. Obat Berdosis, Suplemen Tidak Berbatas
Jangan coba-coba meminum obat secara berlebih! Kalau kita diharuskan meminum parasetamol 250 mg empat kali sehari oleh dokter, maka sebatas itulah yang bisa kita terima dan yang akan berdampak baik pada tubuh kita. Konsumsi suplemen berbeda, ia dapat dilakukan dengan kadar yang tidak berbatas. Karena tubuh selalu membutuhkan nutrisi, konsumsi suplemen dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan tersebut.
6. Obat Menyisakan Racun, Suplemen Membuang Racun
Inilah perbedaan antara obat dan racun yang berkait dengan poin sebelumnya. Kalau kita mengonsumsi obat secara berlebih, tubuh kita akan dipenuhi oleh racun! Sisa-sisa obat, yang tidak memiliki manfaat apa-apa bagi tubuh, tidak bisa dikeluarkan dari tubuh kita dan akan berubah menjadi racun pada waktunya. Ketika konsumsi suplemen melebihi angka kecukupan harian, beberapa vitamin seperti vitamin larut lemak akan disimpan dalam tubuh untuk mencegah defisiensi dikemudian hari. Vitamin larut air akan dikeluarkan melalui urrin ketika konsumsinya berlebih. Sedangkan ketika konsumsi obat berlebih maka substansi kimia tersebut akan dianggap sebagai zat asing dalam tubuh atau racun sehingga harus dibuang melalui urine atau keringat.
7. Obat Berefek Samping, Suplemen Bereaksi Awal
Sesuatu yang umum terjadi adalah seperti ini: kita meminum obat sakit kepala, lalu kita merasa mual. Hal itu karena obat selalu memiliki efek samping, walaupun beberapa jenis obat sudah diupayakan untuk memiliki efek samping yang minimal. Suplemen tidak memiliki efek samping. Yang ada adalah efek ke depan maksudnya setelah penggunaan suplemen secara konsisten maka gizi akan tercukupi maka kualitas kesehatan akan meningkat. Manfaat dari konsumsi suplemen tidak mendatangkan masalah baru. Namun konsumsi suplemen, bisa mendatangkan reaksi awal seperti pusing dan haus. Jika pusing bisa dipastikan tubuh anda sedang membutuhkan istirahat. Jika haus berarti tubuh anda membutuhkan tambahan cairan. Tidak perlu takut, reaksi awal tersebut adalah tanda dimulainya proses detoksifikasi. Dan perlu diketahui bahwa tidak selalu pengguna suplemen mengalami reaksi awal. Jika ada masalah yang terjadi silahkan berkonsultasi dengan kami.
8. Obat Boleh Dikonsumsi dalam Jangka tertentu, Suplemen Tidak Berbatas
Karena menyisakan racun dan memiliki efek samping maka penggunaan obat ada jangka waktunya. Jika konsumsi obat terus menerus maka ada bagian tubuh yang akan bermasalah, salah satunya adalah GINJAL. Suplemen yang merupakan nutrisi dan memiliki banyak fungsi untuk kesehatan tubuh diperlukan seumur hidup. Seperti halnya makanan, makanan diperlukan seumur hidup. Sayangnya dari makanan yang dikonsumsi setiap harinya tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh untuk mendapatkan kualitas kesehatan yang baik. Banyaknya bahan makanan yang mengandung "RACUN" membuat kebutuhan suplemen selalu diperlukan sebagai pendamping asupan gizi untuk kelangsungan hidup ini. Sayur mayur yang diseprot, beras yang mengandung pemutihan dan perasa, daging yang disuntik ditambah lagi dengan zat additif dari makanan seperti pewarna, perasa, pengawet dan lain-lainnya. So, Suplemen merupakan kebutuhan yang teramat penting hari ini untuk mendapatkan hidup yang berkualitas. BAGAIMANA MENURUT ANDA?
Semoga informasi ini berguna. GO BREAKTHROUGH