EBOLA, VIRUS MEMATIKAN yang BELUM ADA OBATNYA
Dalam waktu singkat, virus Ebola menjadi perhatian dunia. Pasalnya, virus yang awalnya ditemukan di benua Afrika ini telah meluas ke beberapa benua, seperti Amerika dan Asia. Dilansir dari ABCNews, Selasa (5/8/2014), virus Ebola digambarkan sebagai virus demam berdarah Ebola (Ebola Haemmorhagic Fever), yakni jenis virus yang bisa menyebabkan kematian.
Dengan masa inkubasi sekitar 8-21 hari, penderita yang terjangkit Ebola biasanya akan merasakan gejala awal berupa demam, kelemahan otot, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Lebih lanjut, virus ini dapat mengganggu fungsi ginjal dan hati, serta menyebabkan pendarahan di dalam maupun di luar tubuh.
Virus Ebola ditularkan melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh manusia seperti air liur, lendir, sperma, dan jaringan tubuh orang yang terinfeksi. Selain itu, penularan juga bisa terjadi melalui binatang yang rawan terinfeksi, seperti gorila, simpanse, monyet, dan kelelawar buah. Virus Ebola pertama kali teridentifikasi di benua Afrika, tepatnya di Provinsi Sudan dan di wilayah terdekat Zaire pada 1976. Memiliki presentasi angka kematian cukup tinggi, yakni 90 persen, nyatanya belum membuat para ilmuwan bergerak cepat untuk membuat vaksin.
Dr. Willian Schaffner dari Vanderbilt University di Nashville, AS mengatakan, virus ini termasuk ke dalam golongan langka. Karenanya, hingga saat ini para ilmuwan masih kesulitan melakukan studi lebih jauh untuk meneliti virus ini. Menurut Willian, penyakit ini jarang terjadi, sehingga perusahaan farmasi belum tertarik untuk berinvestasi membuat vaksin untuk melindungi manusia dari penyebaran virus ini.
Di sisi lain, direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease, Dr. Anthony Fauci mengatakan, sejak Maret lalu, para peneliti telah melakukan riset untuk mengembangkan vaksin ebola. "September mendatang, vaksin ini akan masuk tahap 1 uji klinis pada manusia, yang mana sebelumnya juga telah diuji pada kera. Pada 2015, diperkirakan vaksin ini sudah tersedia, meski dalam jumlah terbatas," tukas Fauci. ~BGeditor~
PREVENTIF LEBIH BAIK DARIPADA KURATIF. TINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH ANDA, GUNAKAN PRODUK PERLEBAHAN!!