AKU FRUSTASI: KAKI LUMPUH, BERAT BADANKU 110KG TINGGAL 45KG
Kejadiannya bermula dari tahun 2005. Saya pernah jatuh di tangga dari lantai dua. Saat itu bisa diatasi dan sudah tidak bermasalah. Tiga tahun kemudian tepatnya tahun 2009 saya tidak bisa berjalan dan dari hasil MRI diketahui bahwa ada infeksi pada tulang belakang. Saat itu selain minum obat dan terapi, saya juga diberikan produk HDI oleh Ibu Eli (ibu saya). Ibu saya memberikan Pollenergy, Propolis, Royal Jelly dan Clover Honey. Melalui produk-produk tersebut akhirnya saya terpulihkan dan bisa beraktivitas normal.
Tahun 2013 bulan Oktober mulai terasa ada yang tidak beres dengan tulang saya. Saat itu sepulang siaran, kaki kanan saya terasa nyeri dan cenut-cenut. Saya berobat ke Dokter Spesialis Orthopedi. Hampir setiap bulan, saya berobat karena nyeri sering kambuh. Dan setelah berobat justru frekwensi kambuhnya semakin sering lagi. Lama kelamaan, saya merasakan badan saya tambah sakit. Januari 2014, bukan hanya kaki kanan, sekarang rasa cenut-cenutnya yang teramat sakit merambat ke kaki kiri. KEDUA KAKI SAYA MENJADI SANGAT BERAT SEPERTI ADA BEBAN YANG MEMBUAT KAKI INI SULIT DIGERAKKAN. Tangan saya juga menjadi kebas dan sering kesemutan.
Februari 2014, saya opname beberapa kali. KAKI SAYA LUMPUH (pinggang ke bawah termasuk kemaluan menjadi lumpuh) tidak bisa berjalan. Bukan hanya kaki yang lumpuh, alat kelamin saya juga lumpuh. Pada tulang belakang keluar 3 benjolan yang ternyata berisi nanah. Salah satu benjolannya sebesar bola tenis. Untuk menyedotnya dibutuhkan dana sebesar Rp. 35.000.000,00. Saat meletus, keluarlah darah dan NANAH sangat banyak. Setiap malam selama 1(satu) bulan, nanah keluar sebanyak 1 mangkok. Saat itu saya berobat ke ahli saraf dan dianjurkan untuk melakukan MRI. Hasil MRI diketahui ada TBC TULANG dan SARAF TERJEPIT. Saya menderita Sponidylitis TB dengan destruksi corpus T12,L1,L2. Dokter Orthopedi mengatakan saya harus OPERASI supaya tulang saya dapat kembali normal karena tulang belakang saya sudah rusak akibat kuman TB. Selain biaya operasinya cukup mahal untuk pasang pen saja biayanya sebesar Rp. 150.000.000. Terlebih lagi salah satu risiko operasi adalah KELUMPUHAN SEUMUR HIDUP. Ternyata penyakit ini bukan hanya melumpuhkan fisik saya. Tetapi juga Melumpuhkan Harapan, Melumpuhkan aktivitas dan karya saya. Terlebih lagi Melumpuhkan keadaan Keuangan keluarga kami. Untuk biaya berobat, orang tua saya menjual Rumah kami. Tidak hanya rumah tetapi juga isi rumah seperti mesin cuci, TV, sofa, kulkas semua kami jual untuk biaya berobat. Saat itu saya merasa putus harapan. Semua aktivitas yang biasanya saya lakukan sendiri, untuk berdiripun saya tidak mampu melakukan. Mandi, buang air kecil, buang air besar dan semua aktivitas yang membutuhkan kaki semuanya tergantung pada ibu saya. Ada nyamuk di kaki saya, itupun saya tak mampu mengusirnya. Saat mau BUANG ANGIN (baca: kentut), kesakitan menyerang diri ini karena banyak saraf yang tertarik dan rasa itu adalah rasa penderitaan. SAKIIIIITTTTT SEKALI. Saat itu saya belajar bahwa SEHAT itu begitu NIKMAT dan ANUGERAH. Dari kegiatan saya sebagai penyiar di berbagai radio di Medan juga menjadi MC serta penyiar di DELI TV, harus berakhir semuanya di tempat tidur. Bayangkan, jika pembaca menjadi saya. Komentarnya pasti MENDERITA dan PUTUS ASA. Karena dokter memvonis harus operasi maka saya tidak mengkonsumsi lagi produk HDI, karena ibu saya berpikir tidak ada jalan lain kecuali operasi. Keadaan saya tidak bertambah baik, penyakit saya semakin bertambah parah. Saat itu saya bisa merasakan betapa menderita seseorang yang bermasalah kesehatannya.
MEI 2014 dengan kondisi lumpuh, saya diantar ibu atas rekomendasi dr. Ningsih berobat seorang Profesor ahli tulang. Kami bertanya apakah memungkinkan tindakan Operasi tidak dilakukan, apakah ada alternatif lain selain operasi? Beliau mengatakan “BISA” tetapi harus konsumsi obat rutin selama 2 tahun. Sejak saat itu ada harapan baru dan sepulang dari dokter, ibu saya langsung memberikan kembali produk HDI dengan dosis yang ditingkatkan dari biasanya. Pollenergy-Propolis-Royal Jelly-D3+Gukosamine dan Clover Honey dengan dosis 3x1 kecuali Propolis/Propoelix 3x2. JUNI 2014, rasa kebas sudah mulai berkurang. Saya sudah bisa merasakan sesuatu pada bagian kaki. JULI 2014 saya sudah bisa berjalan. Thanks ALLAH. KEAJAIBAN itu ada dan selalu ada. Saya dan keluarga sungguh bersyukur. Saat kembali kontrol, dokter menyatakan SAYA TIDAK PERLU LAGI KONSUMSI OBAT SELAMA 2 TAHUN TAPI CUKUP 1 TAHUN SAJA. Ucapan syukur langsung meluncur dari mulut ini..selain menghemat biaya juga menghemat efek samping obat di tubuh ini.Sebelum sakit berat badan saya 110kg. Saat sakit turun drastis hingga sekitar 45kg saja. Sekarang sudah mencapai angka 70kg. Hari ini saya sudah bisa beraktivitas seperti normal. Mandi, makan, buang air besar bahkan setir motor maupun mobil dan berangkat MC. Sebulan saya menjalankan pekerjaan sebagai MC bisa 8x. Saya tetap mengkonsumsi obat dokter, menggunakan BRACE (rompi dari besi) untuk menyangga tulang belakang yang dalam proses pemulihan dan RUTIN MENGGUNAKAN PRODUK HDI. Karena Produk HDI lah, saya memiliki harapan untuk meraih mimpi-mimpi kehidupan yang indah.
Sekarang saya sangat antusias menjadi KONSULTAN dan DUTA PERLEBAHAN. Setiap orang selalu saya sharingkan karena saya menginginkan semua orang tidak mengalami keadaan yang pernah saya alami. Saya tidak menginginkan semua orang menderita dan merasakan kelumpuhan dalam hidupnya. Terima Kasih Tuhan, Terima Kasih HDI, Terima Kasih Ibu dan Terima Kasih kepada semua orang yang telah mensuport dan mendoakan kesembuhan saya. AYO HIDUP SEHAT dan MENSHARINGKAN INFO KESEHATAN KEPADA SEMUA ORANG.
GO BREAKTHROUGH
INFO PENYAKIT TB TULANG, KLIK DISINI